Olahraga Ambisi Tominaga Bawa ASICS Jadi Nomor Satu Dunia

Ambisi Tominaga Bawa ASICS Jadi Nomor Satu Dunia

61
0

Strategi dan Visi ASICS di Pasar Global dan Indonesia

Di tengah tren olahraga yang terus berkembang, khususnya dalam bidang padel dan tenis, sebuah brand olahraga ternama semakin menonjol. ASICS, dengan ambisi untuk menjadi merek nomor satu di bidang yang mereka fokuskan, terus memperkuat posisinya di pasar global. Di bawah kepemimpinan Mitsuyuki Tominaga, perusahaan ini terus merancang strategi untuk menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang muncul dari perkembangan industri olahraga.

Mitsuyuki Tominaga, yang telah menjabat sebagai Presiden dan Chief Operating Officer (COO) ASICS Corporation sejak Januari 2024, memiliki latar belakang yang kuat dalam dunia teknologi. Ia bergabung dengan ASICS pada tahun 2018 setelah bekerja selama 35 tahun di industri teknologi informasi. Sebelumnya, ia menempuh pendidikan di Amerika Serikat, mulai dari gelar sarjana di California Polytechnic State University hingga gelar Master di Purdue University. Pengalaman kerjanya di berbagai perusahaan besar seperti Andersen Consulting, IBM, dan SAP memberikan dasar yang kuat bagi karier di ASICS.

Perpindahan karier dari dunia teknologi ke dunia olahraga dimulai ketika ASICS menjadi pelanggan SAP. Saat itu, Mitsuyuki diberikan kesempatan untuk bergabung dengan ASICS setelah CIO sebelumnya meninggalkan perusahaan. Dari posisi awal sebagai Executive Officer dan Senior General Manager Divisi TI, ia kemudian naik jabatan menjadi Chief Digital Officer (CDO) dan Chief Information Officer (CIO), yang membawanya untuk memimpin transformasi digital perusahaan.

Kecintaannya terhadap olahraga juga menjadi motivasi utama dalam mengembangkan bisnis di ASICS. Mitsuyuki menyukai olahraga tenis dan padel, dua bidang yang sedang populer saat ini. Ia berharap dapat memperluas jangkauan produk ASICS di kedua olahraga tersebut, termasuk meluncurkan sepatu khusus untuk padel di Indonesia.

Nilai Pribadi yang Membentuk Visi ASICS

Selama bertahun-tahun bekerja di bidang digital, Mitsuyuki percaya pada pentingnya integrasi dan kolaborasi antar perusahaan untuk menciptakan sistem yang lebih kuat. Ia mengedepankan penggunaan data untuk memprediksi pasar, mengelola inventaris, dan meningkatkan efisiensi operasional. Nilai-nilai ini menjadi fondasi dalam membangun strategi bisnis ASICS.

ASICS, yang berawal dari Jepang, kini memiliki 80% bisnisnya di luar negeri. Perusahaan ini berkembang pesat di berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara. Indonesia menjadi salah satu pasar penting bagi ASICS karena pertumbuhan budaya olahraga yang semakin kuat. Daya beli masyarakat Indonesia tetap kuat, bahkan untuk produk dengan harga di atas Rp2 juta. Olahraga tidak hanya dianggap sebagai aktivitas fisik, tetapi juga sebagai simbol status sosial, terutama di kalangan kelas menengah atas.

Meskipun daya beli tetap stabil, ASICS juga mengamati perubahan perilaku konsumen. Misalnya, jumlah pembelian per orang menurun dari 2-4 pasang sepatu menjadi 1-2 pasang. Namun, perusahaan tetap optimis akan masa depan di pasar Indonesia.

Tantangan dan Strategi di Pasar Global

Meski ASICS terkena dampak tarif dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Sebagian besar penjualan perusahaan berada di luar AS, sehingga ASICS masih bisa menjaga stabilitas bisnis. Perusahaan juga sedang mengevaluasi rencana penyesuaian harga di pasar AS, meski belum diterapkan secara resmi.

Untuk menghadapi tren olahraga yang terus berkembang, ASICS terus mengeluarkan produk-produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Contohnya, saat tren lari sedang marak, perusahaan meluncurkan berbagai jenis sepatu lari. Kini, ASICS juga memperkuat posisinya di bidang tenis dan padel, termasuk meluncurkan sepatu khusus untuk padel di Indonesia.

Inovasi Teknologi dan Komunitas Olahraga

ASICS tidak hanya mengandalkan inovasi teknologi, tetapi juga membangun komunitas olahraga untuk memperluas jangkauan merek. Salah satu contoh adalah ASICS Running Community, yang memiliki lebih dari 200 anggota aktif. Komunitas ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan produk, tetapi juga untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam berolahraga dan berlatih bersama.

Selain itu, ASICS juga menghadirkan produk fashion dan gaya hidup, seperti Onitsuka Tiger, yang cocok digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Produk ini menjangkau pasar yang belum terlalu gemar berolahraga, tetapi tertarik pada gaya dan kenyamanan.

Target Penjualan dan Harapan di Masa Depan

Tahun ini, ASICS menargetkan penjualan bersih sebesar 7,8 triliun yen. Untuk mencapai target ini, perusahaan terus berinvestasi dalam pengembangan produk dan pengalaman brand. Selain itu, ASICS juga berambisi untuk menjadi pemimpin di industri sepatu dan perlengkapan olahraga di berbagai negara. Meskipun sudah menjadi nomor satu di beberapa olahraga, perusahaan ingin memperluas posisinya di seluruh dunia, terutama di kawasan yang memiliki kinerja kuat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini