
Kwik Kian Gie, Tokoh Ekonomi dan Nasionalis yang Meninggal di Usia 90 Tahun
Kwik Kian Gie, seorang tokoh ekonomi dan nasionalis ternama Indonesia, meninggal dunia pada Senin (29/7/2025) malam. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada usia 90 tahun. Kwik Kian Gie pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (EKUIN) serta memiliki peran penting dalam berbagai periode pemerintahan.
Selain itu, ia juga sempat menjadi penasihat bidang ekonomi bagi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Peran tersebut menunjukkan keahlian dan pengalaman Kwik Kian Gie dalam memahami dinamika perekonomian Indonesia.
Kiprah Sebagai Penasihat Prabowo
Pada masa 2018-2019, Kwik Kian Gie menjadi salah satu anggota diskusi yang dekat dengan Prabowo Subianto. Ia sering kali mengunjungi kediaman Prabowo untuk membahas berbagai isu ekonomi, termasuk masalah kemiskinan dan pengangguran. Salah satu pertemuan penting terjadi pada Senin (17/9/2018), saat keduanya membahas strategi mengatasi tantangan ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut, Kwik Kian Gie menjelaskan konsep-konsep ekonomi yang ia yakini mampu mengurangi kemiskinan dan pengangguran. “Saya hanya berbicara soal ekonomi dan konsepnya, jadi bagaimana menurut pikiran saya mengatasi kemiskinan, bagaimana mengatasi pengangguran,” ujarnya saat memberikan keterangan di kediaman Prabowo.
Prabowo sendiri menyatakan bahwa dirinya memiliki kesamaan pemikiran dengan Kwik Kian Gie tentang sektor ekonomi. Menurutnya, Kwik adalah ahli ekonomi sekaligus mantan pejabat publik yang memiliki pengalaman luas. “Beliau bisa memberikan masukan dan sumbangan pemikiran dalam mengatasi kesulitan ekonomi saat itu,” ujar Prabowo.
Hubungan dengan Partai PDI-P
Kwik Kian Gie diketahui telah bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak 1987, ketika partai ini masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Ia juga pernah mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Meskipun merupakan kader PDI-P, Kwik Kian Gie pernah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan tim Prabowo jelang Pilpres 2019. “Walaupun beliau mengatakan beliau PDI-P, tetapi demi kepentingan negara beliau ingin menjadi salah satu penasihat saya,” ujar Prabowo usai bertemu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta.
Perjalanan Karier di Pemerintahan
Kwik Kian Gie memiliki latar belakang karier yang panjang di pemerintahan. Ia ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri oleh Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Setelah itu, ia juga menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) selama masa pemerintahan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Peran-peran tersebut menunjukkan kompetensi dan dedikasi Kwik Kian Gie dalam membangun sistem ekonomi yang lebih baik. Ia dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan kepentingan rakyat.
Duka atas Kehilangan
Meninggalnya Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan, termasuk rekan-rekannya di dunia politik dan ekonomi. Sandiaga Uno, mantan cawapres pada Pilpres 2019, menyampaikan rasa belasungkawa melalui akun media sosialnya. “Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga.
Kwik Kian Gie meninggalkan warisan yang besar dalam dunia ekonomi dan politik Indonesia. Semasa hidupnya, ia menjadi contoh bagi banyak orang dalam hal integritas, kebijaksanaan, dan dedikasi.