
Keluhan Wali Murid Terkait Harga Seragam Sekolah di Batam
Sejumlah wali murid SDN 007 Batam Kota mengeluhkan harga seragam olahraga dan batik yang dinilai terlalu mahal. Dalam keluhan tersebut, ditemukan bahwa satu set seragam bisa mencapai hingga Rp300 ribu. Hal ini menyebabkan beberapa orang tua kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anaknya untuk masuk sekolah.
Salah satu wali murid, yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan rasa sedih karena belum mampu membeli seragam untuk anaknya yang baru masuk kelas 1. Sebagai seorang driver online, ia merasa kesulitan dalam memenuhi biaya tersebut. Pihak sekolah juga tidak menawarkan opsi cicilan, sehingga membuatnya harus menunda pengambilan seragam.
Menurutnya, pihak sekolah hanya memberikan dua jenis seragam gratis, yaitu baju Melayu dan seragam merah putih. Sementara itu, untuk jenis seragam lainnya, orang tua harus membelinya sendiri. Ia berharap ada solusi seperti sistem cicilan atau penyesuaian harga agar dapat membantu orang tua dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu.
Penjelasan dari Pihak Sekolah
Sekolah Negeri (SDN) 007 Batam Kota akhirnya angkat bicara mengenai keluhan tersebut. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 007 Batam Kota, Nurmaini, menegaskan bahwa pihak sekolah tidak mewajibkan pembelian seragam tertentu. Ia menjelaskan bahwa jika orang tua ingin membeli seragam, mereka boleh melakukannya, tetapi tidak diwajibkan.
Menurut Nurmaini, pemesanan seragam dilakukan berdasarkan permintaan dari orang tua. Surat pernyataan pemesanan (Pre-Order) juga dibuat dengan menggunakan materai. Setelah itu, pihak sekolah akan memesan kepada tailor dan memberi informasi pembayaran serta pengambilan seragam setelah selesai.
Terkait harga yang dikeluhkan, Nurmaini memastikan bahwa harga seragam tidak mencapai Rp300 ribu seperti yang diberitakan. Untuk seragam batik ukuran M-L, harganya Rp200 ribu, sedangkan untuk ukuran XL ke atas, harganya Rp210 ribu. Seragam olahraga lengan pendek dibanderol Rp180 ribu untuk ukuran S-M-L dan Rp190 ribu untuk ukuran lebih besar. Model lengan panjang memiliki harga Rp190 ribu.
Kebijakan Pembayaran dan Pengambilan Seragam
Pihak sekolah tidak menyediakan opsi cicilan seperti yang biasa ditemui di luar sekolah. Namun, orang tua tetap bisa mengambil salah satu jenis seragam terlebih dahulu. Jika ingin membayar separuh atau seperempat dari harga total, pihak sekolah tidak menerima hal tersebut.
Nurmaini menegaskan bahwa tidak ada tenggat waktu pengambilan seragam. Orang tua bisa mengambilnya kapan saja, bahkan jika sudah memesan, tetapi tidak jadi mengambilnya, pihak sekolah tidak memaksa. Ia juga menambahkan bahwa sekolah tidak menetapkan aturan ketat terkait pengambilan seragam.
Solusi untuk Wali Murid yang Kesulitan
Dalam jawabannya, Nurmaini menegaskan bahwa solusi selalu terbuka bagi siapa pun yang mengalami kesulitan. Orang tua dapat langsung datang ke Bu Andi, penanggung jawab seragam, atau langsung ke pihak sekolah. Insya Allah, pihak sekolah akan berusaha membantu.
Selain itu, pihak sekolah juga tidak mewajibkan pembelian badge sekolah. Hal ini menjadi bagian dari kebijakan yang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan orang tua.
Masalah Seragam di Tempat Lain
Keluhan serupa juga terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Seorang wali murid mengeluhkan keharusan membeli bahan seragam dari sekolah dengan harga yang sangat tinggi. Ia mengungkapkan bahwa harga yang diminta mencapai Rp1,5 juta hanya untuk bahan seragam yang belum dijahit. Hal ini membuatnya merasa tidak adil, karena kualitas bahan dinilai tidak sepadan dengan harga yang diberikan.
Ia menilai praktik ini sebagai bentuk monopoli oleh pihak sekolah yang merugikan pelaku UMKM dan pedagang di pasar tradisional. Menurutnya, siswa seharusnya bebas membeli seragam jadi di mana saja.
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas memberikan jawaban yang di atas kertas terdengar melegakan. Mereka menegaskan bahwa tidak ada aturan yang mewajibkan siswa membeli seragam atau bahan di sekolah. Namun, ada pengecualian untuk seragam identitas atau khas sekolah, seperti batik atau seragam olahraga. Hal ini dilakukan karena setiap sekolah memiliki desain khas masing-masing.















































