Nasional Hari Bakti TNI AU, Kepala Staf: Adaptif, Modern, Unggul, dan Humanis

Hari Bakti TNI AU, Kepala Staf: Adaptif, Modern, Unggul, dan Humanis

22
0

Peringatan Hari Bakti TNI AU yang Penuh Makna

Hari Bakti TNI AU diperingati setiap 29 Juli, mengenang perjuangan tiga tokoh pendiri Angkatan Udara Republik Indonesia yang gugur dalam peristiwa Agresi Militer Belanda I. Ketiga tokoh tersebut adalah Komodor Muda Udara Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo. Mereka berada dalam pesawat yang juga membawa beberapa tokoh penting TNI AU sekaligus mengangkut obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Pesawat itu ditembak jatuh di Desa Ngoto, dekat Pangkalan Maguwo, Yogyakarta (sekarang Bandar Udara Internasional Adisutjipto).

Peristiwa ini terjadi pada 29 Juli 1947, setelah serangan militer Belanda yang dimulai pada 21 Juli 1947. Serangan ini menargetkan berbagai pangkalan udara di Pulau Jawa dan Sumatra Barat, menciptakan situasi genting bagi TNI AU yang masih berkembang. Dalam upaya balasan, pada 28 Juli 1947, Komodor Suryadi Suryadarma dan Komodor Muda Halim Perdanakusuma memimpin operasi rahasia dengan empat kadet penerbang. Mereka melakukan penyerangan menggunakan pesawat dengan menjatuhkan bom ke barak militer Belanda di Salatiga, Ambarawa, dan Semarang.

Pada sore hari 29 Juli 1947, Belanda melancarkan serangan balasan yang menargetkan pesawat Dakota VT-CLA yang ditumpangi ketiga tokoh pendiri TNI AU. Pesawat itu ditembak jatuh di Desa Ngoto, yang lokasinya tidak jauh dari Pangkalan Maguwo, Yogyakarta. Gugurnya ketiga pahlawan nasional ini menjadi bagian sejarah kelam bagi Angkatan Udara. Untuk mengenang peristiwa tersebut, setiap tanggal 29 Juli diperingati sebagai Hari Bakti TNI AU dengan berbagai kegiatan yang menegaskan komitmen TNI AU membantu mensejahterakan masyarakat melalui kegiatan sosial.

Tumbuh Bersama Rakyat

TNI AU tumbuh dan besar bersama rakyat, sehingga perjuangan membela rakyat harus terus dilanjutkan. Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono menyampaikan bahwa kini TNI AU tidak lagi berjuang secara fisik melawan Belanda, tetapi ingin memberikan Hari Bakti kepada masyarakat. Pelaksanaan Hari Bakti TNI AU yang dilakukan setiap tahun di sejumlah daerah di Tanah Air merupakan komitmen TNI AU untuk berperan dalam memberikan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.

Untuk pelaksanaan Hari Bakti TNI AU tahun 2025, dilaksanakan dengan kegiatan bakti sosial di Kabupaten Pandeglang dengan membangun fasilitas umum di sembilan titik, seperti renovasi Posyandu, tempat ibadah, sarana mandi cuci dan kakus (MCK). Selain itu, ada pembagian 2.850 paket sembilan bahan kebutuhan pokok (Sembako) dan operasi bibir sumbing, pelayanan kesehatan umum, spesialis, gigi, khitanan massal, dan pemeriksaan mata, serta pembagian alat kesehatan seperti kaca mata, kursi roda, dan kaki palsu.

Kemiskinan Tinggi dan Upaya Penurunan

KASAU juga menyoroti data angka kemiskinan di Banten yang masih tinggi, sehingga memilih kegiatan Hari Bakti TNI AU di Pandeglang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Banten pada tahun 2024 tercatat sebesar 50,7 persen. Meskipun terjadi penurunan tipis dari 50,8 persen pada tahun 2023, tantangan masih besar. KASAU berharap, melalui kegiatan Hari Bakti TNI AU ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan merata.

Pemprov Banten mengapresiasi kegiatan Hari Bakti TNI AU 2025 yang dipusatkan di Pandeglang. Asisten Daerah (Asda) II Sekretariat Daerah Provinsi Banten, M. Yusuf, menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah dan TNI AU serta pihak-pihak lain sangat penting untuk mengikis kemiskinan di provinsi ini. Meskipun Banten menghadapi tantangan anggaran, upaya penurunan angka kemiskinan terus menjadi prioritas.

Sambutan Warga

Program bakti sosial TNI AU disambut antusias warga Pandeglang. Ribuan masyarakat Pandeglang, Kamis (24/7) sejak pagi hingga siang memadati Alun-Alun Pandeglang untuk mendapatkan pengobatan, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan gigi dan mata, khitanan massal, dan menerima bantuan kursi roda serta kaki palsu. Warga mengungkapkan rasa syukur atas kegiatan yang diselenggarakan TNI AU. Mereka merasa bahagia setelah menjalani operasi mata atau mendapatkan bantuan alat kesehatan. Selain itu, warga juga mengapresiasi renovasi tempat ibadah oleh TNI AU yang membuat mereka bisa melaksanakan ibadah dengan tenang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini