Pariwisata Jalur Gumitir Tutup, Bus Surabaya-Bali Tempuh 35 Jam

Jalur Gumitir Tutup, Bus Surabaya-Bali Tempuh 35 Jam

139
0

Kemacetan Parah di Jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi

Kemacetan yang terjadi di jalur Pantura Situbondo hingga Banyuwangi serta penutupan jalur Gumitir penghubung Jember dan Banyuwangi semakin memberikan dampak besar terhadap perjalanan masyarakat. Beban perjalanan kian berat, terutama bagi para pengguna transportasi darat seperti bus.

Salah satu contohnya adalah perjalanan bus dari Surabaya ke Singaraja, Bali. Sebelumnya, perjalanan ini memakan waktu sekitar 14 jam, namun kini diperkirakan membutuhkan waktu hingga 35 jam. Hal ini membuat banyak anggota dan kru bus mengeluh karena terjebak dalam kemacetan selama berjam-jam.

Firmansyah Mustafa, Ketua DPD Organda Jatim, mengungkapkan bahwa kondisi kemacetan sangat parah. Antrean kendaraan mulai dari Alas Baluran hingga Ketapang terus berlangsung. Kru bus yang terjebak dalam kemacetan tersebut mengatakan bahwa mereka masih terjebak sebelum masuk area Pelabuhan Ketapang. Biasanya, mereka menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk pada pukul 00.00 WIB, tetapi kini tidak tahu kapan bisa melanjutkan perjalanan.

Penutupan Jalur Gumitir Berdampak Besar

Penutupan jalur Gumitir dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagai bagian dari proyek perbaikan jalan. Jalur ini menghubungkan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi atau Pulau Jawa dan Bali melalui sisi selatan. Penutupan ini menyebabkan arus lalu lintas diubah, sehingga kendaraan harus melewati Jalur Pantura untuk menuju Banyuwangi.

Pengubahan arus lalu lintas ini membuat volume kendaraan meningkat secara signifikan di Jalur Pantura. Akibatnya, kemacetan di sekitar Pelabuhan Ketapang semakin parah. Bahkan sebelum penutupan jalur Gumitir, kemacetan telah terjadi di sisi utara Banyuwangi, khususnya dari arah Wongsorejo dan Situbondo.

Dampak Terhadap Arus Lalu Lintas

Selain itu, pembatasan operasional armada kapal juga menjadi salah satu penyebab kemacetan. Truk pengangkut barang harus antre untuk masuk ke kapal yang jumlahnya terbatas. Hal ini memperparah situasi kemacetan yang sudah ada.

Para kru bus yang terjebak dalam kemacetan mengeluhkan perubahan kondisi yang sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. Mereka mengatakan bahwa perjalanan yang biasanya cepat kini menjadi sangat lambat dan melelahkan. Selain itu, banyak kru yang merasa kelelahan akibat terjebak dalam kemacetan selama berjam-jam.

Perlu Tindakan Segera

Firmansyah Mustafa menyarankan agar penutupan jalur Gumitir ditinjau ulang karena dampaknya sangat besar terhadap masyarakat dan pengusaha transportasi. Ia juga meminta pihak terkait untuk segera mencari solusi agar kemacetan dapat segera teratasi.

Hingga hari Jumat (25/7/2025), kemacetan masih terjadi di beberapa titik, terutama di sekitar Alas Baluran dan Pelabuhan Ketapang. Para pengemudi dan kru bus terus menghadapi tantangan dalam menjalani perjalanan yang kini memakan waktu lebih lama dari biasanya.

Dengan kondisi ini, masyarakat diharapkan lebih waspada dan memperhatikan rencana perjalanan mereka. Selain itu, pemerintah dan instansi terkait diharapkan segera menemukan solusi untuk mengurangi beban masyarakat akibat kemacetan yang terjadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini