Vinkmag ad

Setelah Videonya Diperhatikan Prabowo, Guru di NTT Akhirnya Diangkat PPPK: Sampai Tak Bisa Berjalan, Sa Baru Berhenti Mengajar

Dedikasi Seorang Guru Tanpa Gaji Besar

Asnat Nenabu, seorang guru PAUD di Desa Fotila, Amanatun Utara, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk terus berjuang demi pendidikan anak-anak. Dengan gaji bulanan hanya Rp 200 ribu, Asnat tetap setia mengajar dan memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya.

Asnat kini telah resmi menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu setelah videonya mendapat perhatian dari Presiden RI Prabowo Subianto. Baginya, pendidikan adalah panggilan jiwanya, dan ia akan terus berkontribusi dalam bidang ini sepanjang hidupnya.

“Sampai saya tidak bisa berjalan, baru saya berhenti (mengajar). Biar saya berbakti kepada manusia dan bangsa, buat anak-anak saya. Biar sampai saya mata buta, baru saya berhenti,” ujar Asnat di PAUD Sob’ana Fotila, yang berada sekitar tiga jam perjalanan darat dari Soe, ibu kota Kabupaten Timur Tengah Selatan, NTT, pada Kamis (27/11).

Pengabdian Berpuluh Tahun

Asnat baru saja diangkat menjadi PPPK paruh waktu setelah 36 tahun mengabdi sebagai guru honorer. Ia awalnya mengajar di SMP Kristen Puli setelah lulus SMA, kemudian pindah ke SD Inpres Fotilo. Karena tidak memiliki ijazah S1, Asnat memilih untuk mengajar di PAUD hingga saat ini.

Meskipun gajinya naik menjadi Rp 500 ribu per bulan, ia menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah prioritas utama. Yang lebih penting baginya adalah memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak.

“Saya didik mereka dari etika, dari keberanian mereka, dari kejujuran mereka. Saya didik supaya mereka semakin hari semakin bertumbuh yang baik. Kalau dari dasar, PAUD itu didik dengan baik, semakin hari semakin mereka besar, mereka akan punya (karakter),” jelas Mama Asnat.

Membentuk Karakter Anak-Anak Sejak Dini

Asnat menyampaikan bahwa cinta terhadap anak-anak sudah ia jalani sejak mereka masih dalam kandungan. Selain mengajar PAUD, ia juga menjadi Ketua Posyandu di kampungnya. Ia mengatakan bahwa ia membimbing para ibu hamil dari satu bulan hingga sembilan bulan, hingga melahirkan. Setelah itu, ia juga mengajak anak-anak usia dua hingga tiga tahun untuk masuk ke PAUD.

“Dan saya mau relakan saya punya tenaga. Saya bilang, kalau saya tidak bisa berjalan, baru saya lepas mengajar, karena memang saya cinta mereka,” tegasnya.

Menambah Penghasilan dengan Berkebun

Untuk menambah penghasilan, selain dari gaji mengajar, Asnat juga bekerja sebagai petani. Setelah mengajar, ia pergi berkebun. Jika bukan musim asam, ia menanam jagung, ubi, atau pisang. “Untuk kami makan, kami bisa cari,” ujarnya.

Pesan untuk Seluruh Guru Indonesia

Asnat berpesan kepada seluruh guru di Indonesia agar terus mengabdi demi masa depan anak-anak bangsa. Ia mengatakan bahwa pendidikan harus ditanamkan dari dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

“Mari kita tanamkan pendidikan yang kuat pada anak-anak kita dari dasar sampai SD, SMP, sampai SMA dan perguruan tinggi. Mari kita semangat untuk mendidik mereka. Kita harus membawa mereka dari kebodohan ke luar kepada kepintaran atau yang terbaik,” tutupnya.

    Vinkmag ad

    Read Previous

    Banjir Sumatra, Ahli Ingatkan Kesehatan Saat Bencana

    Read Next

    Kanky dan Staple Rilis Sneakers Kitadake Black Onyx Kolaborasi Eksklusif

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Most Popular