Respons Cepat Terhadap Bencana Banjir di Sumatera Barat
Banjir bandang yang melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar) memicu berbagai upaya respons darurat dari berbagai pihak. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah pengalihan fungsi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi dapur umum darurat. Sebanyak 41 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumbar mengambil langkah ini demi membantu warga yang terdampak bencana.
Pengalihan ini dilakukan setelah banjir menyebabkan sejumlah sekolah yang menerima manfaat MBG harus diliburkan. Kepala Kantor Regional BGN Sumatera Barat, Ikhsan, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan respons langsung terhadap situasi darurat. “Kami mengalihkan distribusi MBG kepada masyarakat yang terdampak banjir karena sekolah-sekolah penerima manfaat MBG diliburkan akibat bencana,” ujarnya.
Penyebaran Bantuan yang Masif
Distribusi bantuan makanan ini dilakukan secara masif di berbagai kabupaten dan kota yang menjadi lokasi operasional SPPG. Berikut rincian penyaluran bantuan:
- Kabupaten Pasaman Barat dengan 3 SPPG menyediakan 4.135 paket makanan.
- Kabupaten Pesisir Selatan, yang memiliki 10 SPPG, menjadi penyumbang terbesar dengan 22.000 paket makanan.
- Kabupaten Tanah Datar (4 SPPG): 14.000 paket makanan.
- Kabupaten Solok (5 SPPG): 15.649 paket makanan.
Selain daerah-daerah tersebut, kota-kota di Sumbar juga turut menerima bantuan makanan. Di antaranya:
- Kota Bukittinggi dengan 6 SPPG mendistribusikan 15.649 paket makanan.
- Kota Padang dengan 8 SPPG menyalurkan 22.000 paket makanan.
- Kota Solok (3 SPPG): 9.000 paket makanan.
- Kota Pariaman, yang baru memiliki 2 SPPG, sudah menyalurkan 5.596 paket makanan.
Total Distribusi Mencapai 108 Ribu Paket
Secara keseluruhan, dari 41 SPPG yang telah beroperasi di Sumatera Barat, sebanyak 107.822 paket makanan telah didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir. Angka ini kini telah mencapai 108.029 paket makanan, sebuah langkah nyata untuk meringankan beban warga yang terkena dampak banjir.
Pengalihan fungsi dapur MBG menjadi dapur umum darurat ini tidak hanya membantu dalam memenuhi kebutuhan makanan, tetapi juga memastikan pasokan makanan yang sudah disiapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh korban bencana. Hal ini menunjukkan komitmen dan kecepatan respons dari berbagai pihak dalam menghadapi situasi darurat.
Upaya Bersama untuk Membantu Warga
Bantuan makanan yang disalurkan ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat dalam memberikan dukungan bagi warga yang terdampak bencana. Dengan distribusi yang luas dan masif, diharapkan masyarakat bisa segera pulih dan kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih tenang.



