Vinkmag ad

Loka Karya Mini Lintas Sektor Bahas Pengendalian Stunting

Percepatan Penurunan Stunting di Baolan Jadi Fokus Utama

Loka Karya Mini (Lokmin) Lintas Sektor kembali menjadi wadah untuk memperkuat sinergi dalam upaya menekan angka stunting di wilayah Baolan. Acara ini digelar di Kantor UPT BKKBN Baolan pada Jumat (29/11), dengan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan yang berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Tolitoli, Yustianto Bantilan, menegaskan bahwa perang terhadap stunting tidak boleh dikendurkan sedikit pun. Ia menyatakan bahwa masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

“Perang terhadap stunting adalah perjuangan untuk anak-anak kita, untuk generasi bangsa ke depan,” ujarnya, yang disambut respons positif dari peserta yang hadir.

Menurut Yustianto, stunting bukan hanya soal kurang gizi, tetapi juga berkaitan erat dengan pola asuh, sanitasi lingkungan, edukasi keluarga, serta kondisi ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi kebutuhan mutlak agar intervensi dapat lebih efektif dan menyeluruh.

Dalam lokakarya tersebut, perwakilan dari berbagai instansi memaparkan peran masing-masing sektor dalam upaya pencegahan stunting. Mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, hingga unsur pemerintahan desa, semuanya menyoroti pentingnya pemetaan masalah dan penguatan program di lapangan.

UPT BKKBN Baolan juga menyampaikan data perkembangan kasus stunting di wilayah binaan mereka. Meski menunjukkan tren penurunan, sejumlah desa masih membutuhkan intervensi intensif, terutama terkait pengaktifan posyandu, pendampingan keluarga risiko stunting, serta edukasi gizi seimbang.

Para peserta mendorong peningkatan kolaborasi dalam pengumpulan data, penguatan kapasitas kader, dan kerja sama lintas instansi agar program yang dijalankan lebih tepat sasaran. Sinergi tersebut dinilai penting untuk memastikan setiap keluarga yang berisiko mendapatkan pendampingan yang memadai.

Diskusi juga melibatkan tokoh masyarakat dan pendamping keluarga, yang menyampaikan berbagai persoalan di lapangan, seperti masih adanya keluarga yang belum terjangkau program karena faktor geografis dan keterbatasan layanan.

Di akhir kegiatan, UPT BKKBN Baolan bersama seluruh pemangku kepentingan menyepakati penguatan gerakan bersama melalui kampanye edukasi, peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, serta pengawasan gizi balita. Komitmen ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mempercepat penurunan angka stunting di wilayah Baolan.

Upaya Kolaboratif dalam Menangani Stunting

Berikut beberapa inisiatif yang dibahas dalam Lokmin Lintas Sektor:

  • Pemetaan masalah stunting secara detail untuk memastikan intervensi tepat sasaran.
  • Peningkatan kapasitas kader dan tenaga pelaksana program di tingkat desa.
  • Penguatan koordinasi antar instansi agar data dan program saling mendukung.
  • Edukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik.
  • Penyediaan layanan kesehatan ibu dan anak yang lebih merata, terutama di daerah terpencil.

Selain itu, para peserta sepakat bahwa perlu adanya sistem pelacakan dan evaluasi yang terstruktur untuk memantau progres penurunan stunting secara berkala. Hal ini akan membantu mengidentifikasi kebijakan atau program yang perlu diperbaiki.

Pemerintah daerah optimistis bahwa dengan semangat kolaborasi lintas sektor, target penurunan stunting dapat tercapai. “Ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang masa depan generasi. Kita harus bergerak bersama,” tutup Yustianto Bantilan.


    Vinkmag ad

    Read Previous

    Kanky x STAPLE Luncurkan Sepatu Fuji Phantom Maple, Kolaborasi Edisi Terbatas dengan Bahan Kulit Premium

    Read Next

    EIGER Perkenalkan Verdant Low Cut, Sepatu Ringan untuk Perjalanan

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Most Popular