Harga Emas Batangan PT Aneka Tambang Naik Pada Hari Ini
Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) mengalami kenaikan pada hari Sabtu, 29 November 2025. Untuk pecahan 1 gram, harga naik sebesar Rp30 ribu menjadi Rp2.413 juta per gram, dibandingkan posisi sebelumnya yang berada di Rp2.383 juta per gram. Kenaikan ini juga terjadi pada harga buyback emas Antam, yang naik sebesar Rp30 ribu per gram dan saat ini berada di level Rp2.274 juta per gram.
Harga buyback adalah harga yang ditetapkan oleh PT Antam untuk membeli kembali atau menebus emas batangan dari konsumen. Jadi, jika pemegang logam mulia ingin menjual kembali emas mereka kepada Antam, mereka akan menerima pembayaran sesuai dengan harga buyback tersebut.
Daftar Harga Emas Antam Per 29 November
Berikut adalah daftar harga emas Antam per 29 November:
- Emas Antam 0.5 gram: Rp1.256.500
- Emas Antam 1 gram: Rp2.413.000
- Emas Antam 2 gram: Rp4.766.000
- Emas Antam 3 gram: Rp7.124.000
- Emas Antam 5 gram: Rp11.840.000
- Emas Antam 10 gram: Rp23.625.000
- Emas Antam 25 gram: Rp58.937.000
- Emas Antam 50 gram: Rp117.795.000
- Emas Antam 100 gram: Rp235.512.000
- Emas Antam 250 gram: Rp588.515.000
- Emas Antam 500 gram: Rp1.176.820.000
- Emas Antam 1.000 gram: Rp2.353.600.000
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP, potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Emas Fisik Sebagai Instrumen Investasi Berisiko Rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda, mulai dari rendah hingga tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
“Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri,” kata Andy.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, yaitu prinsip high risk high return.
“Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi,” kata Andy.
Cara Menghitung Keuntungan Investasi Emas
Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas adalah dengan mencari selisih antara harga jual dan harga beli. Misalnya, jika harga beli emas Antam adalah Rp1.021 juta per gram dan harga jual kembali adalah Rp917 ribu per gram, maka ada selisih sebesar Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.
Jika kamu membeli emas seharga Rp1.031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu akan rugi sebesar Rp104 ribu. Berbeda halnya jika kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas sering disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.



