Ragam Kepler Rayakan Ulang Tahun ke-7 Seniman Jalanan, Pemkot Dianggap Tidak Adil, Diundang...

Kepler Rayakan Ulang Tahun ke-7 Seniman Jalanan, Pemkot Dianggap Tidak Adil, Diundang Mangkir

14
0

Seniman Jalanan, Kekuatan yang Tak Terlihat

Seniman jalanan sering kali dianggap sebelah mata oleh masyarakat luas, termasuk oleh pemerintah daerah. Mereka dianggap tidak memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan suatu daerah. Namun, meskipun demikian, keberadaan mereka justru menjadi sumber hiburan dan kebahagiaan bagi banyak orang.

Tidak jarang, seniman jalanan juga memiliki bakat dan keterampilan yang luar biasa. Sayangnya, apresiasi terhadap mereka sering kali tidak sebanding dengan potensi yang dimiliki. Hal ini terlihat dari peristiwa Anniversary ke-7 Seniman Jalanan Tasikmalaya (Senjata) yang diadakan pada 22 November 2025. Acara tersebut mengundang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, serta para tokoh masyarakat dan pejabat lainnya. Namun, sayangnya, hanya satu pejabat yang hadir, yaitu Anggota DPRD Kepler Sianturi.

“Apalah daya kami hanya anak jalanan yang memang mungkin notabenya tidak terlalu penting dan tidak berpengaruh untuk Kota Tasikmalaya,” ujar Muhammad Rizal Alfarizi, Wakil Ketua Pelaksana Anniversary Senjata.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk mengangkat sisi positif seniman jalanan, tetapi juga untuk melestarikan seni dan budaya. Dalam acara tersebut, terdapat beberapa seniman seperti dari seni lukis, sastra, pertunjukan, dan budayawan. Tema yang diusung adalah “Nata Seni dan Budaya”, dengan tujuan untuk membawa dan mengumpulkan para pelaku seni dan budaya agar terus meningkatkan kesenian dan kebudayaan di Kota Tasikmalaya.

Kepedulian terhadap seniman jalanan juga datang dari Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Dapil 1 Kecamatan Cihideung, Tawang, dan Bungursari, Kepler Sianturi. Ia menyampaikan bahwa kasihan pemkot atau dinas yang tidak ada yang datang ke acara tersebut. Menurutnya, mungkin karena mereka dianggap sebagai orang pinggiran dan termarjinalkan. Pemkot seharusnya memiliki keperpihakan pada mereka.

Kepler menegaskan bahwa jangan remehkan seniman jalanan. Banyak dari mereka yang berhasil menjadi artis ternama. Beberapa musisi Indonesia yang memulai karier dari jalanan antara lain:

  • Iwan Fals: Salah satu legenda musik Indonesia yang dikenal karena lagu-lagunya yang kritis terhadap sosial dan politik. Iwan Fals memulai perjalanan musiknya dengan mengamen di jalanan dan di berbagai acara kecil.
  • Didi Kempot: Maestro campursari yang mendapat julukan “The Godfather of Broken Heart”. Ia memiliki kisah awal karier sebagai pengamen di Solo dan Jakarta.
  • Charly Van Houten (Charly Setia Band): Vokalis dari Setia Band ini juga pernah merasakan kerasnya hidup di jalanan sebagai pengamen sebelum bandnya meraih popularitas.
  • Rian D’Masiv: Vokalis dari grup band D’Masiv ini juga memiliki latar belakang sebagai musisi jalanan sebelum sukses bersama bandnya.
  • Via Vallen: Penyanyi dangdut koplo terkenal yang dikenal luas melalui lagu “Sayang”, juga mengawali kariernya dengan bernyanyi dari panggung ke panggung kecil dan di jalanan.
  • Devi Dja: Artis Indonesia pertama yang berhasil menembus Hollywood, ia juga mengawali kariernya sebagai pengamen jalanan.

Di bidang seni rupa, ada juga seniman jalanan seperti seniman mural atau grafiti yang karyanya diapresiasi dan dipamerkan secara internasional. Contohnya adalah Darbotz, yang dikenal dengan karakter khas hitam putihnya dan telah berkolaborasi dengan berbagai merek serta mengadakan pameran di luar negeri.

“Fenomena ini menunjukkan bahwa jalanan sering kali menjadi tempat pelatihan yang efektif dan batu loncatan bagi para seniman berbakat di Indonesia untuk meraih ketenaran,” ujar Kepler. ***


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini