Ragam Gultik: Makanan Legendaris di Tikungan Blok M yang Selalu Ramai

Gultik: Makanan Legendaris di Tikungan Blok M yang Selalu Ramai

17
0

Sejarah dan Cita Rasa Gultik, Kuliner Legendaris Jakarta

Gultik, singkatan dari Gulai Tikungan, adalah salah satu kuliner kaki lima legendaris yang berasal dari Blok M, Jakarta Selatan. Dikenal dengan rasanya yang gurih dan berkuah santan ringan, Gultik memiliki rempah khas yang menggugah selera. Meskipun terlihat sederhana, cita rasa autentiknya tetap bisa dibuat di rumah dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan.

Bagi warga Jakarta, nama Gultik pasti sudah tak asing lagi. Sejak dulu hingga kini, Gultik menjadi ikon malam hari di kawasan Blok M. Aromanya yang menggoda, kuah santannya yang kaya rempah, dan harganya yang ramah di kantong membuat Gultik selalu diminati oleh berbagai kalangan.

Gultik bukan sekadar gulai biasa. Ia adalah potret kuliner kaki lima yang bertahan puluhan tahun di tengah hiruk pikuk ibu kota. Di setiap malam, puluhan gerobak pedagang berjejer di tikungan Jalan Mahakam hingga sekitar Blok M Plaza. Asap tipis dari kuah gulai yang hangat seolah menjadi penanda bahwa Jakarta belum benar-benar tidur.

Sejarah Panjang dari Nama “Gultik”

Awal mula Gultik konon muncul pada tahun 1980-an. Saat itu, beberapa pedagang gulai yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah, membuka lapak sederhana di area tikungan Jalan Mahakam, Blok M. Karena lokasinya berada di tikungan jalan, masyarakat kemudian menjulukinya dengan sebutan “Gulai Tikungan”, atau yang kini lebih akrab disingkat Gultik.

Meskipun awalnya hanya dijual menggunakan meja lipat dan gerobak kayu, lambat laun kuliner ini berkembang pesat. Harga yang murah serta cita rasa yang kuat membuat Gultik menjadi destinasi kuliner malam yang tak pernah sepi. Hingga kini, lebih dari 40 pedagang masih setia berjualan di kawasan yang sama.

Cita Rasa yang Tak Tergantikan

Sekilas, Gultik terlihat seperti gulai pada umumnya. Namun begitu dicicipi, rasanya langsung terasa berbeda. Kuahnya lebih ringan, tidak terlalu kental, namun tetap kaya rempah. Potongan daging sapi empuk berpadu dengan nasi hangat dan bawang goreng gurih di atasnya.

Bumbu Gultik terdiri dari campuran rempah seperti jahe, lengkuas, cengkeh, kapulaga, kayu manis, dan daun jeruk. Perpaduan rempah itu menghasilkan aroma wangi yang khas dan menggugah selera. Harga seporsinya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000 hingga Rp15.000 saja, tergantung lauk tambahan seperti sate, telur, atau jeroan.

Tak heran jika Gultik selalu ramai, terutama di malam akhir pekan. Bagi yang belum sempat datang ke Blok M, kamu juga bisa mencoba membuat Gultik versi rumahan. Rasanya tidak jauh berbeda, asalkan bumbunya lengkap dan diolah dengan sabar.

Bahan Utama dan Cara Membuat Gultik

Bahan Utama :

– 250 gram daging sapi (bisa ditambah paru atau jeroan sesuai selera)

– 150 ml susu evaporasi atau bisa diganti santan sedang

– 1 buah tomat, iris tipis

– 5 buah cabai rawit utuh (opsional untuk sensasi pedas)

Bumbu Halus :

– 5 siung bawang merah

– 4 siung bawang putih

– 4 butir kemiri sangrai

– 1 cm jahe

– ½ sdt ketumbar bubuk

– ¼ sdt merica bubuk

– ½ cm kunyit atau ½ sdt kunyit bubuk

Bumbu Aromatik :

– 2 lembar daun salam

– 2 lembar daun jeruk

– 1 batang serai, memarkan

– 1 ruas lengkuas, geprek

Bumbu Tambahan :

– 3 butir cengkeh

– 1 cm kayu manis

– 1 butir kapulaga

– ½ balok gula merah

– Garam dan penyedap secukupnya

Langkah-Langkah Membuat Gultik

  1. Persiapan Daging

    Cuci bersih daging sapi, potong dadu kecil sesuai selera. Rebus dalam air hingga empuk, lalu sisihkan daging. Simpan air rebusannya sebagai kaldu.

  2. Menyiapkan Bumbu Halus

    Ulek atau blender semua bumbu halus hingga benar-benar lembut. Panaskan sedikit minyak, lalu tumis bersama daun salam, daun jeruk, serai, dan lengkuas hingga harum.

  3. Memasak Gulai

    Masukkan bumbu tumis ke dalam panci berisi daging dan kaldu. Tambahkan cengkeh, kayu manis, kapulaga, serta gula merah. Aduk rata dan masak dengan api kecil hingga mendidih.

  4. Tambahkan Susu atau Santan

    Tuang susu evaporasi atau santan sedang ke dalam panci. Aduk terus agar santan tidak pecah. Masak hingga kuah sedikit mengental dan mengeluarkan aroma harum.

  5. Penyelesaian dan Penyajian

    Masukkan irisan tomat dan cabai rawit. Aduk perlahan hingga tomat mulai layu dan rasa rempah semakin meresap. Cicipi, sesuaikan garam dan gula sesuai selera. Sajikan Gultik hangat bersama nasi putih dan taburan bawang goreng.

Untuk cita rasa kaki lima yang lebih autentik, bisa ditambah sambal dan kerupuk kecil.

Tips Agar Gultik Lebih Nikmat

  • Gunakan daging bagian sengkel agar teksturnya empuk namun tetap juicy.
  • Jika ingin rasa lebih pekat, tambahkan sedikit serundeng atau santan kental di akhir proses.
  • Gunakan api kecil agar rempah meresap sempurna dan kuah tidak pecah.
  • Untuk aroma khas seperti Gultik Blok M, tambahkan minyak samin atau daun kari kering saat menumis bumbu.

Bukan hanya soal rasa, Gultik juga punya nilai nostalgia tersendiri. Bagi banyak warga Jakarta, menyantap Gultik di pinggir jalan Blok M sambil duduk di kursi plastik biru adalah pengalaman yang tak tergantikan. Suasana ramai, obrolan hangat, dan aroma gulai yang semerbak jadi ciri khas kuliner malam ibu kota.

Kini, meski sudah banyak restoran modern, Gultik tetap bertahan sebagai simbol kuliner rakyat Jakarta. Setiap sendok kuahnya seolah menyimpan cerita tentang kehangatan, kebersamaan, dan cita rasa legendaris yang tak lekang waktu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini