
Peluang Kolaborasi antara Industri Film dan Sektor Finansial Digital
Dalam era digital yang semakin berkembang, sektor finansial digital mulai menemukan peluang untuk bekerja sama dengan berbagai industri. Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara industri film dan bank digital. PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) melihat adanya potensi besar dalam hal ini, khususnya dalam memberikan akses pendanaan bagi para pelaku usaha kreatif, termasuk di dalamnya industri film.
Saat ini, Amar Bank telah siap membantu para pelaku usaha kreatif, termasuk produser film, dalam mendapatkan dana hingga mencapai Rp 5 miliar. Dukungan ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi lebih banyak ide, inovasi, dan karya yang lahir dari ekosistem kreatif Indonesia.
Tantangan dalam Pendanaan Film
Menurut SVP MSME Amar Bank, Josua Sloane, permasalahan pendanaan masih menjadi tantangan utama bagi industri film. Proses meyakinkan investor sering memakan waktu lama, sementara dana yang terkumpul kerap tidak cukup untuk menutupi seluruh kebutuhan produksi. Selain itu, ketidakpastian pengembalian investasi membuat akses pendanaan semakin terbatas.
Pada tahap pra-produksi saja, biaya seperti lokasi, peralatan, kostum, dan kru sudah harus disiapkan. Hal ini menunjukkan bahwa proses produksi film memerlukan perencanaan keuangan yang sangat cermat.
Peran Bank Digital yang Lebih Luas
Di sisi lain, Josua menjelaskan bahwa peran bank digital bisa berkembang lebih jauh daripada sekadar sebagai penyedia pendanaan. Menurutnya, bank digital dapat menjadi mitra strategis bagi para sineas dalam mengelola keuangan secara lebih terukur.
Pendekatan ini berasal dari kesadaran bahwa industri kreatif, termasuk film, memiliki dinamika dan kebutuhan finansial yang unik dan belum sepenuhnya terpenuhi. Setiap tahap pembuatan film, seperti produksi, distribusi, dan pemasaran, memerlukan perencanaan keuangan yang matang.
“Mereka dapat membangun portofolio keuangan yang solid dan berbasis data, yang pada akhirnya memperkuat analisis risiko, strategi mitigasi, serta kepercayaan investor terhadap potensi proyek film yang dijalankan,” ujar Josua dalam keterangannya, Senin (24/11).
Pengelolaan Keuangan yang Profesional
Sebagai informasi, pendanaan film di Indonesia saat ini membutuhkan pengelolaan yang lebih profesional. Meskipun demikian, sumber pendanaannya semakin beragam. Mulai dari investor swasta, crowdfunding, sponsor dari brand, hingga program hibah pemerintah yang membuka peluang lebih luas bagi sineas lokal.
Kolaborasi antara industri film dan sektor finansial digital seperti Amar Bank diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam menghadapi tantangan pendanaan. Dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan berbasis data, proyek film bisa memiliki fondasi keuangan yang lebih kuat, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan dan pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
Kunci Sukses Kolaborasi
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam kolaborasi ini antara lain:
Pemahaman terhadap kebutuhan spesifik industri film
Setiap proyek film memiliki kebutuhan keuangan yang berbeda-beda, mulai dari tahap awal hingga akhir. Bank digital perlu memahami dinamika ini agar bisa memberikan solusi yang tepat.Penggunaan data dan teknologi
Dengan data yang akurat dan sistem teknologi yang canggih, bank digital dapat memberikan analisis risiko yang lebih baik dan meningkatkan kepercayaan investor.Kolaborasi lintas sektor
Sinergi antara industri film, pemangku kebijakan, dan sektor finansial akan memperkuat ekosistem kreatif Indonesia.
Dengan pendekatan yang tepat dan kolaborasi yang kuat, industri film di Indonesia dapat berkembang lebih pesat, sekaligus memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.






















































