Ragam Upacara Piodalan Pura di Bali, Cek Jadwal & Lokasi!

Upacara Piodalan Pura di Bali, Cek Jadwal & Lokasi!

17
0

Hari Piodalan di Bali: Upacara untuk Memulai Pembersihan Parahyangan

Hari ini, Senin (24/11), berdasarkan kalender Bali, masuk dalam hari Soma Kliwon Kuningan. Pada hari ini juga bertepatan dengan perayaan Pemacekan Agung. Berbagai pura dan merajan di Bali menggelar upacara piodalan atau Dewa Yadnya. Upacara ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan terhadap kekuatan suci yang ada di tempat-tempat suci tersebut.

Piodalan adalah perayaan hari jadi tempat suci yang memiliki makna penting bagi masyarakat Bali. Upacara ini menjadi kewajiban bagi para krama Bali dalam rangka membayar utang kepada Ida Hyang Widi Wasa beserta seluruh manifestasinya yang bersemayam di Pura Kahyangan Desa. Tujuan dari upacara ini adalah untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan sejahtera.

Dalam lontar Sundari Gama tertulis bahwa barang siapa yang tidak memelihara dan melaksanakan kewajibannya di Pura Puseh, maka masyarakat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Sebaliknya, bagi krama yang tulus menjalankan kewajibannya kepada Ida Hyang Widi Wasa, mereka akan hidup rukun dan tenteram.

Berikut adalah daftar lokasi dan jadwal piodalan di Bali pada hari Senin (24/11) saat Soma Kliwon Kuningan:

  • Pura Dasar Gelgel, Klungkung
  • Pura Pasek Tohjiwa Sawah, Selemadeg, Tabanan
  • Pura Pemerajan Agung Benawah Kangin, Gianyar
  • Pura Panti Pasek Gelgel di Pelapuhan, Busungbiu, Buleleng
  • Pura Kahyangan Tulus Desa Apuan

Setiap enam bulan sekali, piodalan dilaksanakan di Pura Kahyangan Desa. Namun, beberapa tempat suci juga menyelenggarakan upacara ini setiap tahun sekali. Upacara piodalan tidak hanya menjadi ritual spiritual, tetapi juga menjadi momen penting untuk membersihkan dan memperkuat hubungan antara manusia dengan alam semesta serta kekuatan suci yang ada di sekitar mereka.

Makna dan Tujuan Piodalan

Piodalan merupakan bagian dari tradisi keagamaan yang sangat penting dalam budaya Bali. Dalam upacara ini, masyarakat melakukan berbagai ritual seperti penyembelihan hewan kurban, pembakaran sesajen, dan doa-doa untuk memohon perlindungan dan keberkahan. Ritual ini juga menjadi ajang untuk memperkuat ikatan sosial antara warga desa dan keluarga besar.

Selain itu, piodalan juga menjadi momen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kesadaran spiritual. Masyarakat Bali percaya bahwa dengan melaksanakan kewajiban ini, mereka dapat menjaga keseimbangan alam dan kehidupan yang harmonis.

Peran Pura dalam Piodalan

Pura tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Dalam piodalan, pura menjadi pusat aktivitas keagamaan yang melibatkan seluruh komunitas. Para pemangku adat dan tokoh masyarakat biasanya menjadi pemimpin dalam upacara ini, sementara masyarakat umum memberikan dukungan melalui bantuan tenaga, dana, dan bahan-bahan ritual.

Setiap pura memiliki ritual dan cara pelaksanaan yang berbeda, namun tujuannya tetap sama yaitu untuk memuliakan Ida Hyang dan memohon berkah serta perlindungan dari kekuatan suci. Dengan demikian, piodalan tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan kepercayaan masyarakat Bali.

Kesimpulan

Upacara piodalan di Bali adalah bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap kekuatan suci yang ada di sekitar kita. Dengan melaksanakan ritual ini, masyarakat Bali tidak hanya memperkuat hubungan dengan alam semesta, tetapi juga menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui piodalan, masyarakat Bali menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan kepercayaan mereka terhadap kekuatan spiritual yang melindungi dan memberkati mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini