
Proses Pembebasan Lahan Tol Getaci di Garut Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Proses pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) di Kabupaten Garut kembali menunjukkan kemajuan yang signifikan. Setelah sempat mengalami hambatan selama sekitar 3 bulan akibat berbagai kendala, kini proses pembayaran uang ganti rugi (UGR) kembali berjalan lancar.
Menurut Muhammad Hidayat Satria Adi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Getaci II, sekitar 2.200 bidang lahan yang terdampak Tol Getaci di Garut Utara telah berhasil dibebaskan. Ia juga menyatakan bahwa setelah wilayah Garut tuntas, fokus berikutnya adalah percepatan di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
“Garut menjadi benchmark (tolok ukur). Jika di sini lancar, daerah lain akan mengikuti,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengadaan Tanah Tol Getaci Garut, Muhamad Rahman, mengungkapkan bahwa timnya sempat menyelesaikan pembayaran UGR untuk 355 bidang dalam tiga hari. Data terbaru per November 2025 mencatat 50,32 persen atau sekitar 2.200 bidang lahan yang terdampak Tol Getaci di wilayah Garut telah berhasil dibebaskan.
Angka tersebut mencakup bidang yang sudah divalidasi dan menerima pembayaran uang ganti rugi (UGR) yang lumayan besar sesuai dengan lokasi dan kondisi lahan yang terdampak. Di Kabupaten Garut, dari 17 desa yang masuk trase tol, pemilik lahan di 11 desa sudah mulai menerima pembayaran UGR. Bahkan ada para pemilik lahan di 5 desa semuanya sudah menerima UGR.
Kelima desa yang dinyatakan telah selesai 100 persen adalah Desa Kandangmukti, Tambaksari, Mandalasari, Karangmulya, dan Desa Margacinta. Sementara untuk desa lain seperti Talagasari, Hegarsari, Karangtengah, Leles, Sukamukti, dan Cangkuang masih menunggu penyelesaian bidang yang belum terbayar.
Proses pembebasan lahan dan pembayaran UGR Tol Getaci melibatkan koordinasi intensif antara Satuan Tugas (Satgas) A dan B, BPN Kantor Wilayah Jabar, PPK Tol Getaci II Kementerian PUPR, serta Pemerintah Kabupaten Garut. Keberhasilannya tidak lepas dari dukungan langsung Pemkab Garut yang terus memfasilitasi mediasi antara warga dan tim pengadaan tanah, termasuk menggelar sosialisasi berkala agar tidak ada lagi penolakan atau gugatan yang menghambat proses.
Pembangunan Tol Getaci Dijadwalkan Dimulai Tahun 2026
Awal November 2025 lalu, saat berkunjung ke Bandung, Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan bahwa proyek jalan Tol Getaci akan dilelang dan mulai dibangun tahun 2026, serta diagendakan sudah bisa beroperasional tahun 2029. Pembangunan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) sudah diputuskan, untuk sementara memang tidak sampai Cilacap Jawa Tengah sepanjang 206,65 km tapi difokuskan hanya sampai Tasikmalaya sepanjang sekitar 95 km.
Dody Hanggodo meyakini, proyek jalan Tol Getaci ruas Gedebage-Tasikmalaya berpotensi lebih cepat terealisasi karena memiliki daya tarik investasi dan tingkat lalu lintas (traffic) yang lebih tinggi.
Sementara itu Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti menjelaskan, jalan Tol Getaci sampai Tasikmalaya akan digarap dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan pengerjaan konstruksinya dilakukan dalam 2 seksi yakni:
- Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km)
- Seksi 2 Garut Utara – Tasikmalaya (50,32 km)
Sesuai dengan skala prioritasnya, maka Seksi 1 Tol Getaci segmen Gedebage-Garut Utara akan dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian ke Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya.
Sebagaimana ditegaskan Menteri PU Dody Hanggodo, proyek jalan Tol Getaci segmen Gedebage-Tasikmalaya akan dilelang dan mulai dibangun tahun 2026, serta diagendakan sudah bisa beroperasional tahun 2029.






















































