Nasional Jembatan Sodongkopo 75 Persen Selesai, Tak Rampung Saat Nataru

Jembatan Sodongkopo 75 Persen Selesai, Tak Rampung Saat Nataru

16
0

Progres Pembangunan Jembatan Sodongkopo yang Masih Tertunda

Pembangunan Jembatan Sodongkopo, yang menghubungkan kawasan Nusawiru dengan Pantai Batukaras di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, kembali menghadapi tantangan. Proyek ini yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2025, saat ini hanya mencapai sekitar 75 persen dari total pekerjaan.

Jembatan sepanjang 140 meter dengan lebar ruas jalan 7 meter, serta jalur pejalan kaki masing-masing 2,5 meter, masih dalam proses pengerjaan konstruksi pelengkung. Termasuk dalam pekerjaan tersebut adalah pemasangan tulang besi, gelagar penopang lantai jalan utama, dan gelagar jalur pedestrian. Proses ini membutuhkan ketelitian tinggi agar struktur jembatan dapat tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan.

Proyek Tahap II ini merupakan kelanjutan dari Tahap I yang sempat tertunda pada tahun 2023. Pada tahap pertama, alokasi anggaran sebesar Rp 72 miliar dialokasikan untuk pembangunan awal. Kini, pekerjaan tahap lanjutan telah berjalan selama 255 hari kalender sejak kontrak ditandatangani pada tanggal 21 April 2025, sesuai informasi yang tercantum pada papan proyek di lokasi pembangunan.

Penjelasan dari Tenaga Ahli dan Pelaksana Proyek

Tenaga Ahli Jembatan Dinas PUTRPRKP Kabupaten Pangandaran, Yusuf Supriadi, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan sejak awal pembangunan. Menurutnya, progres saat ini membuat jembatan sulit beroperasi pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.

“Melihat progres dan sisa waktu yang tinggal sebulan lebih, kemungkinan besar jembatan Sodongkopo belum bisa difungsikan saat Nataru. Apalagi kondisi cuaca tidak menentu,” ujar Yusuf saat berada di lokasi proyek di Cijulang, Senin (24/11/2025) siang.

Pelaksana Proyek dari PT Putra Borneo Sakti Kalsel, Musmar, membenarkan bahwa progres baru mencapai 75 persen. Saat ini, pihaknya fokus pada pemasangan tulang besi dan persiapan pengecoran. Meski begitu, ia menyatakan bahwa pihaknya berupaya maksimal agar jembatan dan jalan Sodongkopo bisa difungsikan saat libur Natal dan Tahun Baru. Namun, cuaca sangat mempengaruhi proses pengerjaan.

Tantangan Cuaca dan Proses Konstruksi

Cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu faktor utama yang menghambat progres pembangunan. Hujan deras dan angin kencang sering kali mengganggu aktivitas konstruksi, sehingga memperlambat pengerjaan. Hal ini memperkuat kekhawatiran bahwa jembatan akan sulit selesai tepat waktu.

Selain itu, proses konstruksi sendiri memerlukan koordinasi yang baik antara para pekerja dan pihak pengawas. Setiap tahap pengerjaan harus dilakukan dengan presisi agar struktur jembatan tetap kokoh dan aman. Ini termasuk pemeriksaan berkala terhadap bahan-bahan yang digunakan, seperti beton dan baja.

Masa Depan Jembatan Sodongkopo

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada kepastian apakah proyek strategis penghubung kawasan wisata tersebut dapat selesai sesuai target. Meskipun demikian, pihak terkait tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini secepat mungkin agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan pengunjung wisata.


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini