Persebaya Surabaya akan menghadapi laga yang penuh dengan arti melawan Arema FC dalam pekan ke-13 BRI Super League. Pertandingan ini digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Sabtu sore, 22 November 2025. Derby Jawa Timur ini menjadi momen penting bagi kedua klub, terutama bagi Persebaya yang sedang berada dalam situasi kurang ideal setelah sebelumnya hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Persik Kediri di Gresik. Dalam pertandingan itu, Persebaya kehilangan gelandang utama mereka, Francisco Rivera, yang terkena kartu merah.
Kedua tim memiliki posisi yang hampir serupa di klasemen. Persebaya menempati peringkat 8 dengan 15 poin, sementara Arema FC berada di bawahnya dengan poin yang sama. Hal ini membuat pertandingan diperkirakan akan berjalan sangat ketat sejak menit pertama.
Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, menyadari bahwa rivalitas antara dua klub asal Jawa Timur ini sangat tinggi. Namun, ia menegaskan bahwa timnya tidak boleh terjebak dalam euforia derby. “Saya tahu ada rivalitas yang kuat, tapi bagi kami, semua pertandingan adalah kesempatan untuk memenangkan poin,” ujar Eduardo dalam konferensi pers di GBT, Jumat, 21 November 2025.
Eduardo juga menyampaikan bahwa persiapan tim selama sepekan terakhir berjalan baik. Ia berharap para pemain bisa fokus sejak peluit pertama hingga akhir laga. “Motivasi pemain sangat tinggi. Peluang kami fifty-fifty, tapi karena bermain di kandang, kemenangan harus diraih agar suporter senang,” tambahnya.
Kapten Persebaya, Bruno Moreira, juga menekankan betapa pentingnya laga ini bagi tim. “Melawan Arema FC sangat penting. Saya akan berusaha keras agar merebut tiga poin,” kata Bruno.
Setelah konferensi pers, Persebaya menggelar latihan terakhir dengan menajamkan pola serangan cepat dan operan pendek. Penjaga gawang Ernando Ari Sutaryadi, yang sempat diragukan tampil karena masalah kebugaran, terlihat berlatih bersama rekan-rekannya.
Di sisi lain, Arema FC datang dengan tekad untuk bangkit setelah sebelumnya kalah 1–2 dari Persija Jakarta. Pelatih Arema FC, Marcos Santos, menyebut duel melawan Persebaya sebagai derby terbaik di Indonesia. “Kami berupaya mencuri poin atau bahkan merebut poin penuh di Surabaya,” ujar Marcos.
Marcos mengakui bahwa catatan pertemuan antara kedua tim tidak menguntungkan Arema. Dalam lima laga terakhir, Singo Edan tidak pernah meraih kemenangan atas Persebaya. Namun, ia percaya motivasi timnya meningkat untuk memutus tren negatif tersebut.
Bek kanan Arema, Rifad Marasabessy, juga menguatkan pandangan pelatihnya. Ia menilai Persebaya tetap berbahaya meski kehilangan beberapa pemain inti. “Persebaya adalah tim besar, mereka selalu bangkit dari keterpurukan. Tapi kami punya motivasi tersendiri untuk membawa pulang poin dari Surabaya,” ujar Rifad.
