Olahraga Dokter, Persiapan Penting Sebelum Berlari

Dokter, Persiapan Penting Sebelum Berlari

17
0

Persiapan Penting Sebelum Mulai Berlari

Lari menjadi salah satu olahraga yang semakin populer di kalangan masyarakat. Tidak memerlukan peralatan khusus, lari bisa dilakukan siapa saja, baik itu pemula maupun yang sudah terbiasa berolahraga. Namun, agar dapat melakukannya dengan aman dan efektif, ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan sebelum mulai rutin berlari.

Pemeriksaan Kesehatan Sebagai Langkah Awal

Salah satu langkah utama adalah memeriksa kesehatan tubuh. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, menekankan bahwa setiap orang harus memastikan kondisi kesehatannya sebelum memulai aktivitas lari. Hal ini terutama penting bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas atau memiliki riwayat penyakit tertentu. Pemeriksaan dasar seperti tensi, nadi, kadar gula darah, dan pemeriksaan jantung sangat dianjurkan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi kesehatan yang mengganggu latihan lari.

Jika seseorang belum pernah berolahraga sebelumnya, maka persiapan kesehatan akan lebih penting lagi. Jika sudah ada riwayat olahraga, tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan awal agar bisa memulai lari dengan aman.

Menentukan Tujuan Lari

Tujuan lari juga menjadi faktor penting dalam menentukan persiapan. Jika tujuannya hanya untuk menjaga kesehatan, maka intensitas latihan tidak perlu terlalu tinggi. Namun, jika seseorang ingin menjadi atlet, maka persiapan akan lebih rumit dan membutuhkan latihan intensif serta pengawasan dari ahli.

Latihan dan Penguatan Otot

Selain pemeriksaan kesehatan, latihan fisik juga perlu dipersiapkan. Latihan penguatan otot dan peregangan sangat penting agar tubuh siap menghadapi aktivitas lari. Jangan hanya fokus pada lari saja, tetapi juga pastikan otot-otot tubuh cukup kuat untuk mendukung gerakan tersebut.

Jadwal Latihan yang Teratur

Menyusun jadwal latihan juga merupakan bagian dari persiapan. Untuk pemula, idealnya lari dilakukan dua hingga tiga kali seminggu dengan durasi sekitar 30 hingga 40 menit. Setelah terbiasa, durasi dan frekuensi bisa ditingkatkan secara bertahap. Misalnya, setiap minggu tambahkan 10% jarak lari dari minggu sebelumnya. Namun, peningkatan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh agar tidak menyebabkan cedera.

Memulai dengan Perlahan

Bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau mengurangi kegemukan, sebaiknya tidak langsung memulai lari dengan kecepatan tinggi. Lebih baik dimulai dengan jalan cepat, lalu secara bertahap beralih ke lari ringan. Hal ini membantu tubuh terbiasa tanpa risiko cedera.

Persiapan Pakaian dan Sepatu

Pemilihan pakaian dan sepatu juga perlu diperhatikan. Pakaian yang nyaman dan mudah menyerap keringat sangat dianjurkan. Untuk sepatu lari, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan langsung menggunakan sepatu karbon karena bisa berisiko cedera jika tubuh belum terbiasa. Untuk pemula, sepatu yang empuk dan nyaman sudah cukup.

Perlindungan Diri Saat Berlari

Saat berlari di luar ruangan, perlindungan diri juga perlu diperhatikan. Gunakan sunscreen untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari. Jika diperlukan, gunakan kacamata hitam atau topi untuk melindungi mata dan kepala.

Profil Dr. Mustopa

dr. Mustopa adalah seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berpraktik di RS Nirmala Suri Sukoharjo dan RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Ia lahir di Surakarta pada 7 Januari 1988. Sebelum menjadi dokter, ia menempuh pendidikan di berbagai jenjang, mulai dari SD hingga S2 di Fakultas Kedokteran UNS. Selain praktik medis, dr. Mustopa juga telah menyelesaikan dua karya ilmiah yang dipublikasikan, yaitu tentang pengaruh ekstrak daun kelor dan efek antifungi minyak atsiri bunga cengkeh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini