
Prioritas Utama Penanganan Banjir di Jakarta
Banjir menjadi salah satu masalah yang paling krusial di Jakarta. Banyak warga ibu kota merasa khawatir dengan ancaman banjir yang terus menghantui. Hal ini tidak hanya berdampak pada keamanan tetapi juga memengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup jutaan penduduk.
Ghozi Zulazmi, anggota Komisi D, menekankan bahwa penanganan banjir harus menjadi prioritas utama. Menurutnya, masalah ini sangat berkaitan langsung dengan keselamatan dan kepastian hidup masyarakat. Ia menyampaikan hal tersebut dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.
Menurut Ghozi, berbagai program penanganan banjir yang telah berjalan perlu dipercepat dan diperkuat. Terutama dalam hal perbaikan infrastruktur sungai. Ia menilai bahwa aspek pengendalian banjir harus segera dituntaskan.
“Yang paling pasti ya terkait masalah aspek pengendalian banjir. Ya, itu menjadi hal yang harus dituntaskan,” ujar Ghozi, Senin (24/11).
Untuk mengurangi risiko banjir, ia menyarankan langkah-langkah konkret dan konsisten. Salah satu agenda besar yang harus segera dieksekusi adalah Normalisasi Kali Ciliwung. Pemerintah diminta untuk segera memulai pekerjaan fisik seperti pembebasan lahan, pembenahan aliran sungai, penguatan talud, dan pelebaran bantaran.
“Apalagi kita punya program terkait normalisasi Ciliwung yang harus segera digeber nih,” kata Ghozi.
Ia juga memastikan bahwa Komisi D akan mengawal proyek normalisasi agar berjalan secara transparan dan mempertimbangkan aspek sosial masyarakat. Pemprov Jakarta harus memberikan kepastian kepada warga, terutama bagi mereka yang terdampak penataan di sekitar kawasan aliran Ciliwung.
“Pemprov Jakarta harus memberikan kepastian kepada warga. Terutama bagi warga yang terdampak penataan di sekitar kawasan aliran Ciliwung,” ungkapnya.
Dalam pengawasan yang ketat dan komunikasi intensif dengan eksekutif, ia menyatakan pihaknya akan memantau anggaran, progres pekerjaan, hingga evaluasi pelaksanaan. Hal ini dilakukan agar semua proses berjalan sesuai rencana dan tidak ada yang merugikan masyarakat.
Ghozi berharap percepatan normalisasi dapat mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas hidup warga. Ia menegaskan bahwa kepastian harus diberikan kepada masyarakat, tanpa adanya hal-hal yang merugikan.
Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan
- Pembebasan lahan: Proses pembebasan lahan harus segera dilakukan untuk mempercepat proyek normalisasi.
- Pembenahan aliran sungai: Aliran sungai perlu dibenahi agar tidak terjadi penyumbatan yang bisa memicu banjir.
- Penguatan talud: Talud harus diperkuat untuk mencegah erosi dan kerusakan di sekitar sungai.
- Pelebaran bantaran: Pelebaran bantaran sungai diperlukan untuk meningkatkan kapasitas air dan mengurangi risiko banjir.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Jakarta dapat lebih siap menghadapi ancaman banjir dan menjaga kenyamanan serta keselamatan warga.






















































