
Kerjasama Pemkab Pacitan dengan ISI Yogyakarta untuk Pengembangan Seni dan Budaya Lokal
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan terus berupaya memperkuat pengembangan seni dan budaya di wilayahnya. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah kerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Kolaborasi ini diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam melestarikan dan mengangkat nilai-nilai seni serta tradisi lokal yang kaya akan keunikan.
Pacitan, yang dikenal sebagai daerah dengan potensi wisata alam yang luar biasa, juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang tidak kalah menarik. Banyak sanggar-sanggar kesenian berdiri di berbagai wilayah kabupaten ini. Kehadiran seniman dan komunitas seni di Pacitan dinilai memiliki dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, yang akrab dipanggil Mas Aji, beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke ISI Yogyakarta. Selama kunjungan tersebut, ia juga melakukan audiensi dengan Rektor ISI Yogyakarta terkait kerjasama pengembangan seni dan budaya. Menurutnya, kerjasama ini sangat penting karena potensi seni dan budaya di Pacitan cukup besar.
“Kami berharap mudah-mudahan kedepan bisa bekerja sama dengan ISI Yogyakarta dalam rangka mengangkat Pacitan tidak hanya dalam dunia akademisi namun juga seni budaya dan tradisi Pacitan,” ujarnya.
Potensi Seni dan Budaya di Pacitan
Mas Aji menyatakan bahwa Pacitan memiliki banyak potensi seni dan budaya yang perlu dikembangkan. Selain itu, daerah ini juga memiliki banyak sanggar-sanggar kesenian yang aktif. Keberadaan sanggar-sanggar ini menjadi tempat pembinaan bagi generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan seni tradisional.
“Ke hadiran para seniman di kabupaten kami akan berdampak positif dan mengangkat perekonomian masyarakat,” tambahnya.
Dalam kunjungan tersebut, Pemkab Ngawi juga melakukan audiensi dengan Rektor ISI Yogyakarta terkait pengembangan dan kerjasama kesenian dan kebudayaan. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara lembaga pendidikan seni dan pemerintah daerah semakin kuat.
Sambutan dari ISI Yogyakarta
ISI Yogyakarta merespons positif inisiatif Pemkab Pacitan. Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, S.Sn., M.Sn., menyampaikan bahwa institusi ini memiliki program bernama P3Wilsen. Program ini bertujuan untuk membina, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya lokal melalui kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat.
“P3Wilsen adalah sebuah program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk membina, mengembangkan dan melestarikan seni budaya lokal melalui kolaborasi antara dosen, mahasiswa dan masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, program ini akan memberikan ruang bagi semua pihak untuk saling bekerja sama dalam menjaga dan mengembangkan seni dan budaya yang ada di wilayah-wilayah tertentu. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan seni dan budaya Pacitan dapat lebih dikenal baik secara nasional maupun internasional.
Tantangan dan Peluang
Meskipun potensi seni dan budaya di Pacitan sangat besar, masih terdapat tantangan dalam hal pembiayaan dan pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, kerjasama dengan ISI Yogyakarta diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, penelitian, dan penguatan kapasitas komunitas seni di Pacitan.
Selain itu, program P3Wilsen juga akan menjadi wadah untuk menciptakan inovasi dalam seni dan budaya lokal. Dengan bimbingan dari dosen dan mahasiswa ISI Yogyakarta, seniman dan komunitas seni di Pacitan diharapkan mampu menghasilkan karya-karya yang lebih berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman.






















































