
Ekspor K-Food ke Indonesia Mencapai 203 Juta Dolar AS
Data yang dirilis oleh Badan Pengembangan Perdagangan Produk Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Korea (aT) menunjukkan bahwa nilai ekspor makanan Korea atau K-Food ke Indonesia mencapai 203 juta dolar AS hingga Oktober 2025. Angka ini didorong oleh permintaan tinggi terhadap produk halal di pasar Indonesia.
Pertumbuhan ekspor ini sangat signifikan, terutama untuk beberapa produk unggulan seperti mi instan, kimchi, soju, dan produk ginseng. Mi instan mencatat peningkatan sebesar 62,9 persen dengan nilai ekspor sebesar 16,27 juta dolar AS. Soju juga mengalami kenaikan sebesar 13,4 persen dengan nilai 1,04 juta dolar AS, sementara produk ginseng meningkat 4,9 persen menjadi 580 ribu dolar AS. Kimchi juga mengalami pertumbuhan sebesar 23,6 persen dengan nilai ekspor 430 ribu dolar AS.
Indonesia, sebagai salah satu pasar halal terbesar di dunia, menjadi pasar strategis bagi perusahaan-perusahaan Korea. Pertumbuhan ekspor ini diperkuat melalui partisipasi aT dan Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea dalam SIAL Interfood Jakarta 2025 pada 12–15 November lalu. Selama pameran tersebut, sebanyak 18 MoU dan kontrak langsung senilai 14,53 juta dolar AS berhasil ditandatangani, termasuk produk halal yang kini menjadi fokus utama perusahaan Korea untuk pasar Indonesia.
Kegiatan Pameran dan Strategi Pemasaran
Di Paviliun Korea, 24 eksportir K-Food memamerkan berbagai produk mulai dari kimchi, mi, saus, minuman, hingga teh. Acara ini juga dilengkapi dengan cooking show yang menampilkan delapan menu Korea, dipandu oleh koki lokal. Aktivitas ini menarik perhatian pengunjung dan buyer dari berbagai jaringan ritel nasional.
Direktur Ekspor Makanan aT, Jeon Ki-chan, menyatakan bahwa Indonesia merupakan pasar strategis karena populasi besar dan potensi konsumsi yang tinggi. Ia menekankan pentingnya regulasi makanan yang terus berkembang, termasuk kewajiban sertifikasi halal, dalam memastikan perusahaan Korea dapat memasuki pasar Indonesia secara stabil dan sesuai standar halal.
Kesempatan Pasar dan Komitmen Jangka Panjang
Seorang buyer dari jaringan ritel besar Indonesia, FoodHall, menyatakan ketertarikannya pada produk halal Korea untuk diperkenalkan ke konsumen lokal. Langkah ini menunjukkan keseriusan Korea dalam menjadikan Indonesia sebagai pintu gerbang K-Food di Asia Tenggara.
Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan ekspor K-Food ke Indonesia antara lain:
- Tingginya permintaan akan produk halal di Indonesia.
- Potensi pasar yang besar dengan populasi yang terus bertambah.
- Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan industri makanan halal.
- Kerja sama antara pihak swasta dan pemerintah dalam memperluas akses pasar.
Kemajuan ekspor ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga memperkuat hubungan bilateral antara Korea dan Indonesia. Dengan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak, peluang untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi akan semakin terbuka.
Dalam upaya memperkuat posisi K-Food di pasar Indonesia, berbagai inisiatif telah diambil oleh pihak terkait. Salah satunya adalah penyelenggaraan acara pameran dan promosi yang dilakukan secara rutin. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produk-produk Korea dan memperluas jaringan distribusi.
Selain itu, pemerintah Korea juga aktif dalam memberikan dukungan kepada perusahaan-perusahaan lokal agar dapat memenuhi standar halal yang diperlukan. Dukungan ini mencakup pelatihan, bimbingan teknis, dan fasilitasi dalam proses sertifikasi.
Dengan kondisi pasar yang dinamis dan persaingan yang semakin ketat, K-Food harus terus berinovasi dan memperbaiki kualitas produk agar dapat memenuhi harapan konsumen. Di sisi lain, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga pendukung menjadi kunci keberhasilan dalam menjajaki pasar Indonesia.
Kemajuan ekspor K-Food ke Indonesia bukan hanya menjadi indikator keberhasilan bisnis, tetapi juga menjadi simbol dari hubungan diplomatik dan ekonomi yang saling menguntungkan antara dua negara. Dengan langkah-langkah yang tepat dan komitmen yang kuat, peluang untuk memperluas pasar dan meningkatkan volume ekspor akan terus terbuka.






















































