Nasional Pengawasan BPOM Temukan 6 Produk Berbahaya di Pasar Kreneng Jelang Galungan Bali

Pengawasan BPOM Temukan 6 Produk Berbahaya di Pasar Kreneng Jelang Galungan Bali

5
0

Penemuan Produk Makanan Berbahaya di Pasar Kreneng Denpasar

Pada hari ini, Rabu 19 November 2025, menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali, Balai Besar POM (BBPOM) melakukan inspeksi di Pasar Kreneng, Denpasar. Dalam inspeksi tersebut, ditemukan enam produk makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Menurut Kepala BBPOM di Denpasar, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, pada Senin 18 November 2025, keenam produk makanan tersebut tidak memenuhi syarat karena sebanyak 27 persen positif terhadap bahan berbahaya. Tiga di antaranya mengandung formalin, sedangkan tiga lainnya mengandung rhodamin B.

Proses Pengujian dan Pengambilan Sampel

BBPOM mulai melakukan inspeksi sejak pagi hari di Pasar Kreneng. Mereka memilih 22 sampel produk yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat Denpasar untuk keperluan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sampel-sampel ini mewakili empat jenis kandungan berbahaya yang umum ditemukan.

Dari 22 sampel tersebut, sepuluh produk seperti terasi lombok, jajan kukus, jaja begina, arum manis, biji pink daluman, dan ragam jajan Bali untuk keperluan upakara diambil untuk menguji rhodamin B atau pewarna tekstil merah. Sementara itu, delapan produk seperti cumi, teri medan, dan sudang lepet diuji untuk formalin. Sisanya, yaitu krupuk diuji untuk boraks, dan roti kukus diuji untuk metanil yellow.

Temuan Bahan Berbahaya

Sampel-sampel ini dipilih atas dasar kecurigaan tim BBPOM melihat tampilan kondisi produk dan kemasannya. Hasilnya, benar bahwa terdapat enam produk berbahaya. Tiga di antaranya mengandung formalin dengan jenis produk teri medan, cumi kering, dan cumi basah, dengan kandungan formalin sebesar 13,5 persen.

Sementara itu, tiga produk temuan lainnya mengandung pewarna tekstil rhodamin B. Saat pengujian, cairan putih di tabung reaksi menghasilkan lingkaran cincin pink di ujung permukaan. “Yang positif rhodamin B itu ada tiga, jadi ada terasi lombok dan terasinya ini juga tanpa izin edar, tiga-tiganya terasi yang kita cek positif 13,5 persen, di atasnya ada cincin pink, kalau tidak mengandung tidak ada cincin,” ujar Ayu Adhi.

Tindakan yang Diambil

Terhadap temuan ini, Kepala BBPOM di Denpasar mengatakan akan meminta pedagang yang menjual menghentikan penjualannya dan mengembalikan ke penyedia sekaligus menyusuri lokasi awal produksi. BBPOM memutuskan tidak menyita enam produk mengandung formalin dan pewarna tekstil itu, melainkan cukup pembinaan dan mempersilakan pedagang mengembalikan produk ke penyedia agar modal mereka tidak hangus.

Imbauan kepada Masyarakat

Kepada masyarakat Bali, Ayu Adhi mengimbau agar teliti dalam membeli produk, apalagi menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, di mana besar potensi produsen atau pedagang nakal menjual produk berbahaya dan kedaluwarsa. “Kalau Galungan justru yang jajan-jajan untuk sajen ini selalu cek juga higienisnya, bagaimana kondisi lingkungannya agar bersih, kalau cemaran kimia yang warna-warna mencolok ini, juga jangan lupa cek KLIK yaitu kemasan, label, izin, dan kedaluwarsanya,” ujar Ayu Adhi.

Keberhasilan Inspeksi

Beruntung, pada momentum ini tim BBPOM tidak menemukan kandungan berbahaya pada produk jajan upakara yang wajib ada saat hari raya, sehingga yang masih harus menjadi perhatian adalah produk yang kemungkinan tidak diproduksi di dalam Bali.

Tanggapan dari Kepala Pasar

Dengan adanya temuan dalam sidak BBPOM, Kepala Pasar Unit Pasar Kreneng Denpasar I Gusti Ngurah Arya Kusuma memastikan akan mengikuti arahan dengan menegur pedagang dan mengawasi agar tidak kembali diedarkan. “Yang jelas kami suruh berhenti dulu, kalau penyitaan belum ada perintah jadi kami imbau bagaimana menghentikan barang tersebut, tegur lagi kalau dijual kembali, kami evaluasi,” ujarnya.

“Biasanya kami diajak kucing-kucingan seperti sekarang pedagang yang ditemukan itu sudah tutup tapi besok kami akan turun mengawasinya,” sambung kepala pasar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini