Ragam Kisah Cinta Aruma dalam Lagu Cendana

Kisah Cinta Aruma dalam Lagu Cendana

7
0

Lagu “Cendana” Aruma: Kehidupan dan Emosi yang Terungkap

Penyanyi Aruma merilis karya terbaru berjudul “Cendana”, sebuah lagu yang ditulisnya sendiri dan memiliki kisah personal di balik proses kreatifnya. Aruma mengungkapkan bahwa lagu tersebut pertama kali ia tulis sekitar dua tahun lalu, saat sedang berada dalam fase emosional pada hubungan asmaranya. Meski mulai ditulis cukup lama, lagu “Cendana” baru dikembangkan secara serius pada awal tahun 2025 bersama musisi sekaligus produser Petra Sihombing. Dalam prosesnya, Aruma menceritakan pengalaman pribadi yang menjadi fondasi utama lagu tersebut.

Kenangan yang Membekas Lewat Aroma

Judul “Cendana” dipilih Aruma karena terinspirasi dari aroma sandalwood atau kayu cendana yang identik dengan seseorang di masa lalunya. Menurut penyanyi 22 tahun ini, aroma memiliki kekuatan besar dalam memicu memori. “Kadang ada orang yang bisa merasakan kehadiran seseorang lewat aroma, misalnya teringat parfum dia secara tiba-tiba di suatu tempat, aku jadi merasa kembali teringat dia,” kata Aruma.

Ia menambahkan, orang yang menjadi inspirasi lagu itu juga seorang musisi, sehingga suara dan lagu-lagunya turut menjadi pemicu nostalgia yang kuat. Hal itu tercermin dalam lirik “suaramu selalu memanggilku kembali.”



Penyanyi Aruma ketika kunjungan media di Tempo, Jakarta, 10 November 2025. Tempo/Subekti

Dinamika Hubungan yang Menginspirasi

Aruma mengakui bahwa lagu ini lahir dari dinamika hubungan putus-nyambung yang sempat dia jalani sebelumnya. Dia menulis sebagian lirik “Cendana” saat masih bersama orang tersebut. “Kadang kami merasa harus enggak bareng dulu, tapi tiba-tiba dia ajak balik lagi dan aku selalu mau,” ucap musisi lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Pergulatan itu kemudian dituangkan dalam lirik “haruskah aku pergi atau menetap saja di sini?” Menurut solois kelahiran Bandung ini, lirik tersebut sangat relate dengan banyak orang yang terjebak dalam hubungan tidak sehat namun sulit melepaskannya.

Nuansa Musik Band yang Khas

Meski punya aroma musik band yang kuat, “Cendana” tetap membawa karakter khas Aruma. Ia menjelaskan bahwa proses rilisnya memakan waktu karena penyesuaian momentum, terlebih setelah sebelumnya merilis “Berbunga-bunga Sendiri” yang bernuansa lebih rock. Selain itu, Aruma sempat melakukan kolaborasi dengan boy group SB19, sehingga beberapa lagu lain perlu disusun ulang jadwal rilisnya. “Lagu ‘Cendana’ ini nge-band tapi masih ada aroma yang dulu,” ungkap pemilik nama lengkap Nidewi Aruman ini.

Lagu ini ditulis sendiri oleh Aruma hanya dalam satu malam, namun proses pengembangan dan produksinya memakan waktu hingga satu setengah tahun, termasuk tahap workshop dan penyempurnaan bersama tim A&R Sony Music. “Lamanya bukan karena teknis, tapi karena jeda dari nulis, workshop, sampai akhirnya rilis,” ujar Aruma.

Agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan penggemar Gracie Abrams ini, “Cendana” dipoles Aruma bersama produser dan penulis lagu Petra Sihombing di Bali agar menghasilkan aransemen yang lebih matang dan mengalir. “Aku belajar banyak dari Kak Petra selama pengerjaan lagu ini. Hasil akhirnya jadi lebih terarah, flowy, dan secara cerita juga lebih nyambung,” katanya.

Pesan dan Harapan dari Lagu “Cendana”

Melalui lagu “Cendana”, Aruma berharap pendengar bisa merasakan kejujuran cerita yang ia bawa. Lagu ini menonjolkan detail-detail kecil yang menurutnya penting untuk menghidupkan storytelling. Menurutnya, banyak memori bisa kebuka cuma dari aroma. “Enggak harus memori tentang seseorang, memori tentang momen bersama keluarga dan teman-teman,” katanya.

Single baru Aruma, “Cendana”, sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik digital mulai 8 Oktober 2025.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini