Ragam Manfaat Makanan Fermentasi untuk Tubuh, Menurut Pakar IPB

Manfaat Makanan Fermentasi untuk Tubuh, Menurut Pakar IPB

8
0

Manfaat Makanan Fermentasi bagi Kesehatan Tubuh

Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB University, Antonius Suwanto, menjelaskan bahwa makanan fermentasi memiliki manfaat besar yang bisa menyehatkan tubuh. Proses pengawetan untuk menghasilkan makanan seperti tempe, yoghurt, dan kimchi ternyata mampu meningkatkan kualitas gizi serta memperkuat sistem imun tubuh.

“Mengonsumsi makanan fermentasi adalah cara mudah untuk memberikan paparan pada sistem imun terhadap antigen. Antigen dari mikroorganisme ini yang membantu sistem imun mengenali ancaman dan membentuk antibodi,” ujar Antonius melalui keterangan tertulis pada Senin, 17 November 2025.

Fermentasi, kata dia, merupakan proses alami ketika mikroorganisme mengubah karbohidrat menjadi alkohol, asam organik, dan gas. Dalam konteks pangan, fermentasi tidak hanya membuat makanan lebih awet, namun juga mengubah rasa, aroma, dan tekstur tertentu yang disukai banyak orang.

Keuntungan Utama Makanan Fermentasi

Manfaat utama makanan fermentasi berasal dari mikroorganisme di dalamnya. Saat dikonsumsi, mikroorganisme tersebut membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. “Sel darah putih itu sistem pertahanan utama kita, tetapi mereka perlu dipacu supaya bisa menjadi aktif. Salah satunya dengan memberikan bakteri-bakteri yang tidak berbahaya melalui makanan fermentasi,” tutur Antonius.

Soal cara konsumsi, dia memastikan makanan fermentasi tetap baik ketika dimakan dalam keadaan mentah maupun matang. Dalam sebuah penelitian, Antonius dan tim dari IPB pernah membandingkan tempe mentah dan tempe kukus terhadap pembentukan antibodi. Hasilnya, pembentukan antibodi pada tempe yang dikukus sedikit lebih rendah dibanding tempe mentah, tapi perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Perhatian pada Proses Pengolahan

Bagaimanapun juga, proses pengolahan makanan fermentasi tetap perlu diperhatikan agar tidak merusak struktur mikroorganisme. “Kalau dibuat keripik, mungkin bakterinya sudah berantakan, jadi kualitasnya lebih rendah dibanding tempe goreng atau tempe bacem,” ucap Antonius.

Makanan fermentasi, Antonius meneruskan, layak menjadi bagian penting dari pola makan modern yang sehat dan alami. Selain melestarikan kearifan lokal, konsumsi makanan fermentasi juga menjadi langkah sederhana untuk menjaga imunitas tubuh. “Jadikan makanan fermentasi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup sehat,” katanya.

Jenis-Jenis Makanan Fermentasi yang Umum

Beberapa contoh makanan fermentasi yang populer antara lain:

  • Tempe: Terbuat dari kedelai yang difermentasi menggunakan ragi Rhizopus oligosporus. Tempe memiliki kandungan protein tinggi dan kaya akan vitamin B.
  • Yoghurt: Dihasilkan dari fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacillus dan Streptococcus thermophilus. Yoghurt kaya akan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.
  • Kimchi: Makanan tradisional Korea yang dibuat dari sayuran seperti kol dan cabai yang difermentasi. Kimchi mengandung enzim dan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
  • Kefir: Minuman fermentasi yang terbuat dari susu dan biji kefir. Kefir mengandung berbagai jenis bakteri baik dan ragi yang bermanfaat untuk kesehatan usus.

Tips Konsumsi Makanan Fermentasi

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari makanan fermentasi, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

  • Konsumsi secara rutin dalam jumlah yang sesuai.
  • Jangan mengolah makanan fermentasi terlalu matang karena dapat mengurangi kandungan probiotik.
  • Pilih produk fermentasi yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
  • Kombinasikan dengan makanan sehat lainnya untuk menciptakan pola makan seimbang.

Dengan memahami manfaat dan cara mengonsumsi makanan fermentasi, kita dapat memanfaatkannya sebagai salah satu strategi untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini