Ragam Dampak Longsor Majenang Seluas 6,5 Hektare, 20 Orang Masih Hilang

Dampak Longsor Majenang Seluas 6,5 Hektare, 20 Orang Masih Hilang

18
0

Wilayah Terdampak Longsor di Desa Cibeunying

Wilayah yang terkena dampak longsoran tanah di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mencapai luas 6,5 hektare. Dalam pembaruan informasi awal, longsoran tersebut menyebabkan 8 rumah roboh, 1 rumah rusak sedang, dan 16 rumah lainnya dalam kondisi terancam. Material longsoran juga menimbun jalan perkampungan, sehingga mengganggu akses masyarakat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursari Penanggungan, menyatakan bahwa saat ini fokus utama adalah pencarian korban yang hilang dan tertimbun longsoran tanah. Ia menambahkan bahwa upaya pencarian akan terus dilakukan hingga semua korban ditemukan.

Pernyataan ini didukung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yang menyatakan bahwa jajarannya sedang fokus pada pencarian korban yang masih tertimbun. Longsoran tersebut dipicu oleh akumulasi hujan yang turun sejak akhir pekan lalu. Saat ini, personel, peralatan, dan logistik dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah diterjunkan ke lokasi bencana.

Hingga Jumat siang, tim evakuasi gabungan telah menemukan tiga korban tewas. Mereka adalah Julia Lestari, 20 tahun; Maya Dwi Lestari, 15 tahun; dan Yuni, 45 tahun. Ketiganya merupakan warga Dusun Tarukahan Desa Cibeunying. Sementara itu, tiga korban luka-luka, yaitu Maya, Haryanto, dan Andi, sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang. Sebanyak 20 korban lainnya masih dalam proses pencarian.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan bahwa total sebanyak 28 rumah harus direlokasi karena dampak bencana longsor di wilayah Majenang. Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyiapkan lokasi relokasi untuk 28 rumah tersebut.



Longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Dok. BPBD Jawa Tengah

Suharyanto menegaskan bahwa setelah proses tanggap darurat selesai, relokasi akan secepatnya dilakukan. “Sekarang kita ungsikan dulu yang berada di titik rawan supaya meninggalkan rumah. Jangan sampai ada longsor susulan yang mengakibatkan korban bertambah,” ujarnya.

Berdasarkan versi Pusat Pengendali dan Operasi BNPB, hingga Jumat sore, sebanyak 23 jiwa berada di wilayah rawan bencana. Kerugian material sejauh ini meliputi 12 rumah rusak berat karena tertimbun material longsor, serta 16 rumah di Dusun Cibuyut dan Tarukahan dilaporkan terancam longsoran. Tim gabungan masih terus berupaya memberikan pertolongan, meskipun kondisi tanah tetap labil akibat faktor cuaca.

Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini