Ragam Penjualan Mobil di Atas 800 Ribu Unit Ternyata Berat, Gaikindo Perbaiki Target

Penjualan Mobil di Atas 800 Ribu Unit Ternyata Berat, Gaikindo Perbaiki Target

16
0

Penjualan Mobil Nasional Tahun 2025 Diprediksi Rendah

Penjualan mobil nasional secara wholesales pada tahun 2025 diperkirakan lebih rendah dibanding capaian tahun lalu. Pada tahun 2024, penjualan mobil menurut data GAIKINDO mencapai 865.723 unit untuk wholesales, sementara untuk retail berada di angka 889.680 unit. Dengan kondisi yang terus berubah, kini target penjualan untuk tahun 2025 harus direvisi.

Dari Januari hingga Oktober 2025, berdasarkan angka wholesales GAIKINDO, penjualan berada di angka 635 ribuan unit. Dengan rata-rata per bulan sebesar 63,5 ribu unit, angka ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya. Periode April 2025 menjadi bulan terendah dengan penjualan sebesar 51.205 unit. Ada beberapa alasan mengapa penjualan pada bulan tersebut melemah. Selain karena kondisi ekonomi yang masih melemah dan daya beli masyarakat yang rendah, libur panjang Idul Fitri juga memengaruhi jumlah hari kerja dan aktivitas penjualan.

Di sisi lain, periode tertinggi dicapai pada Oktober 2025 dengan penjualan sebesar 74.020 unit. Jika menggunakan simulasi rata-rata penjualan per bulan sebesar 63.500 unit, maka dengan sisa dua bulan diharapkan dapat mencapai 127.000 unit. Sehingga total penjualan sepanjang 2025 diperkirakan sebanyak 762 ribu unit.

Namun, jika menggunakan asumsi penjualan terbanyak di Oktober yakni 74 ribu unit, prediksi penjualan wholesales di 2025 bisa mencapai 783 ribu unit. Meskipun demikian, angka ini tetap di bawah target awal GAIKINDO yang sebelumnya memprediksi penjualan sebesar 850 ribu unit.

Revisi Target Penjualan

Menurut Ketua I GAIKINDO, Jongkie Sugiarto, pihaknya akan mengadakan rapat dengan anggota terlebih dahulu sebelum melakukan revisi target 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa target yang ditetapkan sesuai dengan kondisi pasar saat ini.

Beberapa faktor yang memengaruhi penjualan mobil antara lain:

  • Kondisi Ekonomi: Kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan inflasi yang tinggi memengaruhi daya beli masyarakat.
  • Libur Panjang: Libur Idul Fitri mengurangi jumlah hari kerja dan aktivitas penjualan.
  • Perubahan Preferensi Konsumen: Banyak konsumen lebih memilih mobil listrik atau kendaraan ramah lingkungan dibanding mobil konvensional.

Prediksi Penjualan dan Strategi yang Diambil

GAIKINDO terus memantau perkembangan pasar dan berupaya untuk menyesuaikan strategi agar dapat mencapai target yang realistis. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memberikan diskon atau insentif kepada konsumen. Selain itu, GAIKINDO juga berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri otomotif.

Selain itu, GAIKINDO juga melihat potensi pertumbuhan dari sektor mobil listrik. Harga mobil listrik impor diprediksi akan naik tahun depan, sehingga mendorong permintaan mobil listrik dalam negeri. GAIKINDO pun meminta pemerintah untuk meninjau kembali pajak kendaraan bermotor agar lebih terjangkau bagi masyarakat.

Kesimpulan

Dengan penjualan yang diprediksi lebih rendah dibanding tahun lalu, GAIKINDO memutuskan untuk merevisi target penjualan tahun 2025. Meski angka yang diprediksi masih di bawah target awal, langkah-langkah strategis terus diambil untuk meningkatkan penjualan. Dengan koordinasi yang baik antara GAIKINDO dan pemerintah, diharapkan industri otomotif Indonesia dapat kembali pulih dan berkembang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini