
Kiprah Cesc Fabregas di Como dan Spekulasi Masa Depan
Cesc Fabregas, mantan gelandang legendaris Spanyol yang pernah memenangkan Piala Dunia dan dua Piala Eropa, kini menjadi salah satu pelatih muda paling menarik perhatian di Serie A. Setelah membawa klub Como stabil di Serie A, namanya mulai muncul sebagai target bagi klub-klub besar Italia.
Fabregas saat ini sedang menjalani peran sebagai pelatih kepala Como sejak 2024. Sebelumnya, ia bekerja sebagai asisten pelatih bersama Osian Roberts dan berhasil membawa klub promosi ke Serie A. Kini, ia memiliki kontrak selama empat tahun dengan klub milik Djarum Group tersebut.
Performa Como musim ini semakin mengukuhkan reputasi mereka. Klub yang berada di posisi ketujuh klasemen Serie A setelah kemenangan 2-0 atas Juventus dan hasil imbang tanpa gol melawan Napoli, menunjukkan bahwa Fabregas telah memberikan dampak positif dalam pengelolaan tim.
Spekulasi tentang kemungkinan Fabregas meninggalkan Como muncul setelah kabar bahwa Inter Milan tertarik merekrutnya setelah Simone Inzaghi pindah ke Al Hilal. Namun, Presiden Como Mirwan Suwarso menyatakan bahwa Fabregas tetap berkomitmen untuk bertahan di klub.
Dalam laporan The Athletic (13/11), Suwarso menegaskan bahwa Fabregas tidak pernah menyampaikan keinginan untuk pergi. Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun ada spekulasi musim panas lalu, ia tetap tenang karena sang pelatih tidak pernah ingin meninggalkan klub.
Namun, manajemen Como tetap realistis dengan mempersiapkan rencana suksesi jika ada tawaran dari klub besar. Suwarso menjelaskan bahwa diskusi tentang penerus Fabregas sudah berlangsung sejak lama.
“Kami tidak bodoh. Kami tahu akan ada klub besar yang mencoba merekrutnya. Kalau saatnya tiba, ia harus membantu kami mempersiapkan masa depan,” ujarnya.
Peran Fabregas dalam Rekrutmen Pemain
Fabregas tidak hanya bertanggung jawab atas strategi tim, tetapi juga berperan penting dalam rekrutmen pemain. Como menghabiskan lebih dari 100 juta Euro (sekitar Rp 1,94 triliun) pada musim panas lalu, termasuk mendatangkan Alvaro Morata dan Nico Paz.
Selain itu, sang pelatih juga terlibat langsung dalam evaluasi data pemain dari tim analis berisi 60 staf yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan analitik top. Salah satu bukti keberhasilannya adalah transformasi Lucas Da Cunha, yang dibeli dengan harga 250 ribu Euro (sekitar Rp 4,8 miliar) dan kini bernilai hingga 15 juta Euro (sekitar Rp 291 miliar).
Persiapan untuk Laga Bersejarah
Selain fokus di liga, Como tengah bersiap menghadapi laga bersejarah melawan AC Milan di Perth, Australia, pada Februari 2025. Pertandingan ini akan menjadi pertandingan Serie A pertama yang digelar di luar Italia, yang menunjukkan ambisi besar klub untuk menjangkau pasar internasional.
Sejauh ini, Como dan Fabregas tampaknya masih akan berjalan bersama, setidaknya sampai rencana besar keduanya di Serie A benar-benar terwujud. Meskipun ada spekulasi tentang masa depannya, komitmen Fabregas untuk tetap bertahan di klub membuat banyak orang percaya bahwa ia akan terus memimpin Como menuju kesuksesan.






















































