Ragam Sutradara Baubau Raih Dua Penghargaan Terbaik Kompetisi Film Islam 2025 Nasional

Sutradara Baubau Raih Dua Penghargaan Terbaik Kompetisi Film Islam 2025 Nasional

26
0

Sutradara Baubau Borong Dua Piala dalam Kompetisi Karya Film Islami 2025

Sutradara asal Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), berhasil meraih dua penghargaan dalam ajang Kompetisi Karya Film Islami (KFI) 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Direktorat Penerangan Agama Islam, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.

Penganugerahan penghargaan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI Thamrin, Jakarta Pusat, pada Senin (10/11/2025) malam. Ajang tersebut mengusung tema “The Wonder of Harmony: Merajut Cahaya Islam — Keberagaman, Cinta, dan Harapan.” Tahun ini, kompetisi menerima sebanyak 83 karya film dari 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan tiga kategori utama: Animasi, Fiksi, dan Dokumenter.

Dari sekian banyak karya yang ikut serta, dua film karya Andhy Loppes Eba berhasil meraih penghargaan. Film pertama berjudul “Cahaya untuk Nur” dinobatkan sebagai Juara 1 Nasional kategori Fiksi. Sementara itu, film kedua berjudul “Pekandeana Ana-ana Meulu” meraih Juara 2 Nasional kategori Dokumenter.

Kedua film tersebut mendapatkan apresiasi karena kekuatan narasi, kedalaman pesan moral, serta sinematografi yang mampu menyentuh sisi kemanusiaan dan spiritualitas penonton. Sutradara Andhy Loppes Eba mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini.

“Sebagai sutradara, tentu pencapaian ini bukan hasil kerja saya sendiri, tapi buah kerja keras seluruh tim yang luar biasa. Terima kasih untuk produser saya, Petty Hatma. Serta dua orang yang luar biasa Sukran Salman dan Farid yang sudah menerjemahkan naskah menjadi visual yang penuh makna,” ujar Andhy.

Pria yang juga seorang jurnalis ini menambahkan bahwa dukungan tim menjadi kekuatan utama dalam proses produksi kedua film tersebut. “Dalam setiap proses, saya belajar bahwa film yang baik lahir dari kolaborasi yang tulus. Saya sangat berterima kasih kepada seluruh kru dan pemain yang telah memberikan tenaga, waktu, dan hati mereka untuk karya ini. Tanpa mereka, saya bukan apa-apa,” tambahnya.

Film “Cahaya untuk Nur” mengisahkan perjuangan seorang remaja bernama Nur yang merasa kehilangan mendalam setelah ayahnya meninggal dunia. Cerita ini menyoroti kekuatan doa, kasih sayang keluarga, dan keikhlasan dalam menghadapi kehilangan. Sementara itu, “Pekandeana Ana-ana Meulu” menampilkan potret kehidupan orang Buton yang menjaga tradisi dan nilai-nilai Islam. Film ini mengangkat tradisi menyantuni anak yatim di bulan Muharam, sebuah kearifan lokal yang memperlihatkan perpaduan antara budaya dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakat pesisir Buton.

Direktur Manajemen Kekayaan Intelektual BRIN Muhammad Abdul Kholiq, dan aktor nasional Arie Kriting turut memberikan dukungan bagi para sineas muda. “Film dapat berbicara lebih luas dari mimbar. Ia mampu menyentuh hati jutaan penonton lintas batas, lintas usia, dan lintas agama,” ujar Abu Rokhmad, Dirjen Bimas Islam Kemenag.

Ahmad Zayadi, Plt Direktur Penerangan Agama Islam, menambahkan bahwa pihaknya ingin film Islami menjadi medium dakwah. “Menjadi medium yang menggembirakan, mencerahkan, dan memperkuat karakter bangsa,” tegasnya.

Para pemenang di setiap kategori menerima penghargaan berupa plakat, sertifikat, dan uang apresiasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Sementara itu, Menteri Agama, Nasaruddin, mengaku kagum terhadap ide-ide kreatif para sineas. “Saya sangat terpukau dengan kreativitas yang ditunjukkan para peserta. Ide-ide seperti ini wajib terus kita pupuk dan dapat ditingkatkan skalanya menjadi versi profesional,” ujarnya pada Malam Penganugerahan Film Islami Tingkat Nasional di Jakarta, Senin (10/10/2025).

Kata dia, hal ini dimungkinkan akan membawa generasi muda berkolaborasi dengan berbagai pihak yang berkecimpung dalam industri perfilman nasional.

Sebelumnya, dua film tersebut diumumkan sebagai penerima nominasi pada 4 November 2025 lalu. Pengumuman melalui kanal YouTube yang sebanyak 7 film dari seluruh Indonesia dinyatakan masuk nominasi. Kedua film tersebut merupakan produksi tahun 2023 (Pekandeana Ana Maelu) dan 2024 Cahaya untuk Nur.

Daftar Pemenang Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional 2025

Kategori Film Dokumenter

Juara 1: Braen — Provinsi Jawa Tengah

Juara 2: Pekandeana Ana-Ana Meulu — Provinsi Sulawesi Tenggara

Juara 3: Kita Sadela — Provinsi Lampung

Juara Harapan 1: Belangikhan — Provinsi Lampung

Kategori Film Fiksi

Juara 1: Cahaya untuk Nur — Provinsi Sulawesi Tenggara

Juara 2: Cahaya Ilmu — Provinsi Sumatera Utara

Kategori Film Animasi

Juara 1: Cahaya Ilahi — Provinsi Jawa Timur


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini