Kerjasama Kemenkop dan USI untuk Membangun Koperasi Merah Putih di Tingkat Desa
Kementerian Koperasi (Kemenkop) Republik Indonesia mengambil langkah strategis dalam mempercepat pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di berbagai daerah. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, yang bertujuan menjadikan koperasi sebagai pilar utama ekonomi kerakyatan dan alat pemerataan pembangunan di tingkat akar rumput.
KDKMP dirancang sebagai proyek strategis nasional (PSN) yang bertujuan untuk memperpendek rantai distribusi kebutuhan pokok, memperkuat ketahanan ekonomi lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Kemenkop melibatkan kampus-kampus sebagai agen pembaru dan motor penggerak inovasi. Salah satunya adalah Universitas Simalungun (USI), yang dianggap memiliki potensi besar dalam mendukung program ini.
Kuliah Umum Perkoperasian di Kampus USI
Untuk memperkuat kolaborasi, Kemenkop RI bekerja sama dengan USI menggelar Kuliah Umum Perkoperasian dengan tema “Koperasi Merah Putih: Peran dan partisipasi mahasiswa dalam revitalisasi gerakan koperasi di era digital”. Kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium Radjamin Poerba SH Kampus USI, Jalan Sisingamangaraja, Kota Siantar, pada hari Sabtu (15/11/2025) pagi.
Rektor USI Dr. Sarintan Damanik hadir langsung membuka kegiatan kuliah umum tersebut, kemudian dilanjutkan oleh Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Kementerian Koperasi dan UMKM Hendra Saragih, yang menjadi pembicara utama. Hadir juga para Wakil Rektor, Dekan, dosen, dan mahasiswa USI serta perwakilan Ephorus GKPS.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor USI dan Hendra Saragih melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara USI dengan Kemenkop. MoU ini menjadi fondasi kerjasama jangka panjang dalam pendampingan dan pengembangan koperasi, terutama di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun.
Edukasi Mahasiswa tentang Koperasi
Hendra Saragih menjelaskan bahwa kegiatan kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar tentang koperasi kepada generasi muda, khususnya mahasiswa. Ia menyebutkan bahwa banyak masyarakat yang masih salah paham tentang koperasi, seperti pola-pola operasional yang mirip dengan rentenir, hanya menitikberatkan keuntungan pengurus, dan merugikan anggota.
“Dengan edukasi yang diberikan, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu memberikan pemahaman tentang perkoperasian yang sebenarnya kepada masyarakat,” ujar Hendra.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam membangun koperasi. Menurutnya, koperasi mahasiswa telah terbukti memberikan manfaat besar, seperti mengurangi beban biaya uang wisuda dan memberikan peluang ekonomi yang lebih baik.
Tujuan Kolaborasi Jangka Panjang
Kolaborasi antara Kemenkop dan USI diharapkan menjadi wadah untuk pertukaran data, pendampingan tata kelola koperasi, serta revitalisasi program-program yang bisa dikembangkan bersama. Kemenkop akan memberikan dukungan anggaran untuk memastikan keberlanjutan kerjasama ini.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menginspirasi mahasiswa dalam membangun koperasi sendiri. Dengan adanya koperasi mahasiswa, diharapkan mereka bisa merasakan manfaat langsung dari sistem koperasi yang berkelanjutan dan adil.
Kesimpulan
Kerjasama antara Kemenkop dan USI menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun koperasi yang kuat dan berkelanjutan di tingkat desa dan kelurahan. Melalui edukasi dan pendampingan, generasi muda diharapkan menjadi pelaku utama dalam menggerakkan ekonomi lokal dan mendorong pemerataan pembangunan.
