
Rizky Ridho Masuk Daftar Nominasi Puskas Award 2025
Gol jarak jauh yang dilakukan oleh Rizky Ridho saat Persija menghadapi Arema pada 9 Maret 2025, telah membuat namanya masuk ke dalam daftar nominasi Puskas Award 2025. Aksi luar biasa yang dilakoninya di menit 61 dan 33 detik tersebut tidak hanya memukau penonton yang hadir di stadion, tetapi juga menyedot perhatian pecinta sepak bola internasional.
Meski Persija kalah 3-1 dalam pertandingan tersebut, gol Ridho menjadi sorotan utama dari pertandingan itu. Keberhasilannya masuk ke dalam daftar 11 besar nominasi Puskas Award 2025 membuat namanya disejajarkan dengan pemain kelas dunia seperti Lamine Yamal, Declan Rice, Gonzalo Montiel, Pedro de La Vega hingga Ribeiro Costa.
Persaingan Sengit dalam Puskas Award 2025
Salah satu saingan terberat Ridho adalah Lamine Yamal, yang mencetak gol indah lewat tendangan melengkung kaki kiri yang mengarah tepat ke sudut atas gawang dalam laga Espanyol vs Barcelona pada 15 Mei 2025. Gol itu membantu Barcelona menang 2-0 dan membuatnya masuk daftar nominasi Puskas Award tahun ini. Meskipun sempat difavoritkan sebagai salah satu kandidat kuat untuk memenangkan penghargaan, situasi berubah seiring dengan tren voting sementara di media sosial.
Data yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa Ridho berhasil memimpin dengan selisih yang cukup signifikan dibanding Yamal. Berdasarkan data tersebut, Ridho meraih sekitar 1,3 juta pemilih sementara Yamal berada di kisaran 1,1 juta pemilih. Selisih 46.697 suara disebut membuat peluang Ridho berada di posisi teratas dalam pemungutan suara publik.
Di bawah dua nama tersebut ada Declan Rice dengan 911.037 pemilih yang mencatat penampilan impresif bersama klubnya. Lalu ada Gonzalo Montiel dengan 715.910 pemilih dan Ribeiro Costa dengan total 424.617 pemilih.
Proses Voting Puskas Award 2025
Voting Puskas Award 2025 sendiri dibuka FIFA mulai 13 November 2025 hingga 3 Desember 2025 pukul 23.59 CET. Artinya masih ada sekitar 14 hari bagi masyarakat untuk memberikan suara melalui akun resmi FIFA.
Mekanisme pemilihan Puskas Award melibatkan kombinasi penilaian dari publik dan panel FIFA Legends. Kedua kelompok ini memiliki porsi yang sama besar sehingga hasil akhir tidak hanya bergantung pada jumlah suara publik semata.
Setiap pemilih dapat menentukan tiga gol terbaik dengan sistem poin lima, tiga, dan satu yang akan diakumulasikan menjadi poin final. Poin tersebut kemudian diurutkan untuk menentukan peringkat di masing-masing kelompok pemilih. FIFA menggunakan sistem skor mulai dari 13 poin untuk peringkat pertama hingga 1 poin untuk peringkat ke-11 pada dua kelompok juri.
Skor dari kedua kelompok digabung untuk menentukan siapa yang benar-benar menjadi pemenang akhir. Apabila terjadi posisi imbang dalam hasil total, FIFA menerapkan serangkaian prosedur tie-break. Prosedur itu dimulai dari perolehan poin tertinggi dari suara fans, lalu jumlah suara lima poin, tiga poin, hingga perolehan dari panel FIFA Legends.
Jika seluruh langkah masih menghasilkan skor sama, dua pemain atau lebih dapat berbagi penghargaan. Aturan ini membuat proses seleksi semakin ketat namun tetap transparan bagi para peserta.
Harapan untuk Sejarah Baru Sepak Bola Indonesia
Situasi keunggulan Ridho dalam voting sementara tentu jadi kabar menggembirakan bagi sepak bola Indonesia meski bukan resmi dari FIFA. Namun hasil akhir tetap menunggu bagaimana panel legenda memberikan penilaian dan bagaimana tren voting publik bergerak menjelang penutupan.
Dukungan yang terus mengalir dari masyarakat menjadi modal berharga agar nama Ridho tetap berada di puncak daftar pilihan fans dunia. Momentum ini juga menjadi bukti antusiasme besar publik Indonesia dalam mengangkat prestasi pemain nasional ke panggung internasional.
Ridho kini tinggal menjaga momentum sambil menanti hasil resmi yang ditetapkan FIFA setelah semua suara dihitung. Jika tren positif ini bertahan, Indonesia berpeluang mencatat sejarah baru dalam ajang penghargaan gol terbaik dunia. Para pendukung tentu berharap suara yang terkumpul menjadi penentu kemenangan dan mengukir prestasi yang membanggakan.
Perjalanan Ridho menuju Puskas Award 2025 pun kian menarik untuk terus diikuti hingga detik terakhir pemungutan suara.






















































