
Minuman Teh Hijau Matcha dan Kaitannya dengan Kerontokan Rambut
Minuman teh hijau matcha terkenal akan kandungan antioksidannya yang tinggi dan sedang diminati karena manfaatnya bagi kesehatan. Namun, belakangan muncul kekhawatiran bahwa mengonsumsi matcha bisa menyebabkan rambut rontok. Apakah hal tersebut benar?
Menurut para ahli, matcha bukanlah penyebab langsung kerontokan rambut. Namun, kandungan di dalamnya dapat memengaruhi penyerapan zat besi dalam tubuh yang berpotensi memicu kerontokan rambut pada sebagian orang.
Heather Viola, dokter perawatan primer di Mount Sinai di Amerika Serikat menjelaskan bahwa zat besi non-heme (zat besi dari tumbuhan) dapat berikatan dengan tanin dalam matcha, sehingga tubuh kesulitan menyerap nutrisi penting tersebut. “Kekurangan zat besi bisa menyebabkan rambut rontok,” kata Viola.
Ahli gizi dari Northwell Huntington Hospital, Stephanie Schiff, menambahkan, tanin dalam matcha memiliki sifat antioksidan yang baik, tetapi dalam jumlah besar bisa menghambat penyerapan zat besi. “Kalau rambut Anda mulai rontok setelah meningkatkan konsumsi matcha, masalahnya mungkin bukan pada tehnya, melainkan tanin di dalamnya,” ujarnya.
Selain tanin, kafein juga bisa berperan. Matcha mengandung hingga 80 miligram kafein per sajian lebih tinggi dibanding teh hijau biasa. “Asupan kafein berlebih dapat meningkatkan hormon stres, yang pada sebagian orang bisa memicu kerontokan rambut sementara,” ujar ahli gizi Amy Shapiro.
Tips Minum Matcha
Meski begitu, bukan berarti Anda harus berhenti minum matcha. Para ahli menyarankan untuk mengatur waktu konsumsi agar tidak mengganggu penyerapan zat besi. Schiff menyarankan agar tidak minum matcha sebelum, sesaat setelah, atau bersamaan dengan makanan kaya zat besi nabati seperti bayam, tahu, atau kacang putih. “Pasangkan makanan kaya zat besi dengan sumber vitamin C, seperti jeruk atau paprika, agar penyerapan zat besi meningkat,” tambah Shapiro.
Hadley King, dokter kulit bersertifikat di New York, justru menilai matcha bermanfaat bagi kesehatan rambut karena kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasinya. “Jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, matcha justru dapat mendukung kesehatan kulit kepala,” katanya.
Namun, konsumsi berlebihan tetap tidak disarankan. Viola memperingatkan bahwa terlalu banyak matcha dapat menyebabkan efek samping kafein seperti insomnia, kecemasan, sakit kepala, hingga gangguan lambung. Dalam beberapa kasus, matcha juga dapat mengandung timbal atau berinteraksi dengan obat-obatan tertentu.
Ia menyebutkan bahwa batas aman konsumsi matcha adalah 2 hingga 3 gram per hari, atau setara dua hingga tiga cangkir. “Jika Anda mulai mengalami gejala seperti gelisah, sakit kepala, atau sulit tidur, mungkin tubuh Anda sudah mencapai batasnya,” ujar Viola.
Kesimpulan
Kesimpulannya, matcha bukan penyebab langsung rambut rontok, selama dikonsumsi secara moderat dan disertai pola makan seimbang. “Jika tubuh sehat dan asupan tidak berlebihan, matcha bisa menjadi bagian dari rutinitas harian,” kata Viola. Yang penting, dengarkan sinyal tubuh dan perhatikan kadar zat besi.




















































