
Kehidupan dan Kontribusi James Watson
James Watson, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penemuan struktur DNA, wafat di rumah rawat khusus untuk pasien yang sudah berada di ujung usianya (hospice) di New York, Amerika Serikat, pada 6 November 2025. Watson meninggal pada usia 97 tahun. Ia adalah penerima Hadiah Nobel Kedokteran 1962 bersama Francis Crick dan Maurice Wilkins. Ketiganya dianggap berjasa dalam menemukan bentuk rantai ganda DNA yang menjadi dasar bagi inovasi tak terhingga di bidang biologi.
Setelah temuan revolusioner itu, Watson melanjutkan karier sebagai Direktur, Presiden, dan Penasihat Cold Spring Harbor Laboratory di New York. Di bawah kepemimpinannya, laboratorium tersebut berkembang secara signifikan dan menjadi pemimpin dunia dalam bidang biologi molekuler. Selain itu, ia juga pernah menjadi kepala Human Genome Project selama dua tahun sebelum akhirnya mundur sebagai bentuk protes terhadap gerakan-gerakan yang ingin mengajukan hak paten atas urutan gen.
Buku dan Harapan Watson
Watson menyatakan kepada New Scientist pada 2007 bahwa bukunya merupakan pencapaian terbesarnya. Pria yang diterima di University of Chicago pada usia 15 tahun dan awalnya menekuni ilmu zoologi ini berharap bukunya akan mendorong lebih banyak orang muda untuk terjun ke dalam dunia sains.
“Rantai ganda pasti ditemukan oleh seseorang. Saya hanya sedikit mempercepatnya. Tapi Francis Crick tidak pernah mau menulis The Double Helix, begitu juga dengan ilmuwan lainnya yang terlibat,” katanya.
Kontroversi dan Kritik
Meskipun kontribusinya besar, Watson dikenal memiliki banyak kontroversi sepanjang kariernya. Salah satunya adalah temuan struktur DNA yang sebenarnya dimampukan oleh foto sinar-X milik Rosalind Franklin, seorang crystallograher sinar-X. Sayangnya, kontribusi Franklin tidak disebut dalam makalah 1953 yang diterbitkan di Jurnal Nature, sehingga Watson dan Crick meraih Hadiah Nobel. Watson mendapat kritikan karena dianggap mengabaikan peran Franklin karena alasan gender.
Watson juga dikenal meremehkan bidang ilmu biologi lainnya dan sering menerima kecaman. Pada 2007, ia mendapat sensor profesional yang akhirnya membuatnya mundur dari posisi di Cold Spring Harbor Laboratory. Laboratorium tersebut akhirnya memutus hubungan dengan Watson pada 2019 karena berbagai pernyataan prasangka dan tidak berbasis ilmiah tentang orang kulit hitam, perempuan, dan kelompok lainnya.
Pengaruh dan Warisan Watson
Meskipun banyak kontroversi, capaian akademis Watson menempatkannya sebagai salah satu ilmuwan paling penting di abad ke-20. Hasil penelitiannya membuka pintu bagi bidang studi yang sepenuhnya baru, yaitu biologi molekuler dan phylogenetik evolusioner. Dia memberikan pemahaman tentang genomik atau bagaimana informasi turunan atau warisan genetik disimpan, serta cara-cara baru untuk mengobati penyakit keturunan.
Watson meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi dunia sains. Meski hidupnya dipenuhi kontroversi, pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipungkiri. Dalam berbagai kesempatan, ia menunjukkan kecintaannya terhadap sains dan semangat untuk mendorong generasi muda agar ikut berkontribusi dalam menjelajahi dunia ilmu pengetahuan.


















































