
Inovasi Seni Nusantara: Menggabungkan Teknologi dengan Kaligrafi Islami
Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) 2025 dari Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh telah melaksanakan kegiatan perdana yang bertajuk “Sosialisasi Pemberdayaan Sanggar Kaligrafi Desa melalui Inovasi Seni Islami Berbasis AI untuk Regenerasi Seniman Muda” di Desa Neulop II Kabupaten Pidie, pada Sabtu (8/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Inovasi Seni Nusantara Kemendiktisaintek Tahun 2025, yang berfokus pada integrasi teknologi modern dengan seni tradisi Nusantara.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Ketua dan anggota Sanggar Kaligrafi Desa Neulop II, tokoh masyarakat, serta pemuda setempat. Antusiasme peserta terlihat jelas dalam menyambut gagasan pelestarian seni islami melalui pendekatan digital berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Tujuan Utama Program PISN
Dalam sambutannya, Ketua Tim PISN UBBG, Dr Muhammad Iqbal SPd, MA, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah menghidupkan kembali minat generasi muda terhadap seni kaligrafi islami melalui inovasi teknologi. Menurutnya, teknologi tidak menghapus nilai tradisi, tetapi justru memperkuatnya.
“Teknologi tidak menghapus nilai tradisi, tetapi justru memperkuatnya. Dengan bantuan AI, seni kaligrafi dapat tampil lebih relevan, kreatif, dan menarik bagi generasi digital,” ujar Dr Iqbal.
Tim PISN UBBG terdiri atas beberapa anggota yang memiliki keahlian berbeda. Dr Muhammad Iqbal MA selaku ketua tim, didampingi oleh Asifa Askhan MSn, Fitriani MPd, dan Yuswardi MT. Masing-masing anggota berperan sesuai bidang keahliannya.
Selain itu, partisipasi aktif mahasiswa UBBG juga turut mendukung keberhasilan kegiatan ini. Mahasiswa seperti Ailsa Nurfatiha, Milda Tulljanah, Helma Sulasri, dan Cinta Muzariani berperan dalam pendampingan teknis, dokumentasi kegiatan, serta fasilitasi interaksi peserta selama sosialisasi berlangsung.
Integrasi Teknologi dan Seni Islami
Melalui kegiatan ini, peserta diperkenalkan pada konsep integrasi seni islami dan kecerdasan buatan. Peserta diajarkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan motif kaligrafi islami Aceh dalam format digital. Diskusi interaktif juga membahas pentingnya regenerasi seniman muda agar seni kaligrafi tetap hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman.
Ketua Sanggar Kaligrafi Desa Neulop II menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan sanggarnya untuk berkolaborasi dalam program lanjutan. Ia berharap kegiatan ini menjadi awal baru bagi para pemuda desa untuk mengenal seni Islami secara kreatif dan modern.
Rencana Lanjutan Program PISN
Kegiatan sosialisasi ini menjadi tahap awal dari rangkaian program PISN UBBG yang akan dilanjutkan dengan pelatihan kaligrafi berbasis AI, pelatihan produksi, dan pemasaran digital, penerapan teknologi, pembuatan Bank Digital Motif Islami serta pameran karya seni digital di tingkat lokal maupun nasional.
Program ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem seni islami Aceh yang adaptif terhadap perkembangan teknologi sekaligus memperkokoh identitas budaya dan religius bangsa.




















































