Olahraga Ruang Jiwa RSUD TCD Butuh Isolasi dan Fasilitas Olahraga untuk Pemulihan Pasien

Ruang Jiwa RSUD TCD Butuh Isolasi dan Fasilitas Olahraga untuk Pemulihan Pasien

14
0

Ruang Jiwa di RSUD TCD Sigli Siap Menangani Pasien dengan Fase Akut

Ruang jiwa atau psikiatri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro (TCD) Sigli, Kabupaten Pidie, saat ini telah diarahkan menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien dengan kondisi gangguan jiwa yang berada dalam fase akut. Dengan kapasitas sebanyak 25 tempat tidur, ruang tersebut mampu menampung pasien rawat inap yang membutuhkan perawatan intensif.

Selain itu, masih diperlukan penambahan sarana seperti ruang isolasi dan fasilitas olahraga untuk mendukung proses pemulihan pasien. Saat ini, pasien jiwa di RSUD TCD dirawat di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri, yang berdiri sejak tahun 2012. Unit ini berada di bawah pembinaan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Aceh dan menjadi salah satu layanan kejiwaan lengkap di wilayah Pidie.

Menurut dr Khairiadi, Sp.KJ, bersama dr Erlina Yulia, Sp.KJ (M.Ked), dua dokter spesialis kejiwaan di RSUD TCD, berbagai kasus psikiatri seperti skizofrenia berat hingga gangguan kecemasan akut dapat ditangani di unit tersebut. Selain itu, pelayanan kesehatan jiwa juga didukung oleh 35 tenaga perawat yang terdiri dari:

  • 17 perawat ruangan
  • 2 perawat poli
  • 2 staf administrasi
  • 3 petugas kartu pasien
  • 3 tenaga farmasi di depo obat

Setiap hari, rata-rata 60 pasien datang berobat ke poliklinik jiwa, menjadikan unit ini sebagai salah satu yang paling sibuk di kawasan tersebut. Untuk pasien dengan kondisi ringan hingga menengah, seperti kecemasan berlebih atau depresi, disediakan ruang neurotik dengan delapan kamar perawatan.

Meskipun kapasitas ruang sudah cukup memadai, dr Khairiadi menyebutkan bahwa perlu penambahan sarana olahraga dan ruang isolasi. Pembangunan dua ruang isolasi tambahan sangat penting untuk menangani pasien dengan gejala agresif atau risiko kekerasan diri.

Program Terapi Harian yang Menyeluruh

Menurutnya, olahraga, kegiatan berkebun, dan keterampilan sederhana menjadi bagian dari program terapi harian. Selain aktivitas fisik, pasien juga mendapatkan terapi sosial berupa pelatihan kemandirian. Beberapa pasien yang kondisinya membaik mulai dilibatkan dalam kegiatan kebersihan ruangan dan dapur, sebagai bagian dari reintegrasi sosial.

Dalam pengelolaannya, RSUD TCD Sigli menghadapi beberapa kendala, salah satunya adalah tingkat kekambuhan yang tinggi setelah pasien pulang. Hal ini sering terjadi karena pasien tidak minum obat secara teratur. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan lebih intensif dalam pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya pengobatan jangka panjang.


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini