Pemerintah Berencana Membangun 100 Gudang Baru Perum Bulog Tahun 2026
Pemerintah Indonesia telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk pembangunan 100 gudang baru Perum Bulog pada tahun 2026. Rencana ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam menyerap hasil pertanian, khususnya jagung dan beras dari petani lokal.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, menjelaskan bahwa program pembangunan gudang Bulog ini bertujuan untuk memastikan penyerapan hasil pertanian berjalan secara optimal. Ia menyatakan bahwa tidak boleh ada petani yang dirugikan karena ketidakmampuan pemerintah dalam menyerap gabah maupun jagung.
Menurut Zulhas, masalah utama terletak pada kapasitas gudang Bulog yang sebelumnya mengalami penurunan. “Gudang Bulog dulu bukan bertambah tapi berkurang,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Penandatanganan SKB ini turut disaksikan oleh berbagai pejabat pemerintah, termasuk Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Kepala Bapanas Tito Karnavian, Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi, serta Kepala BP BUMN Dony Oskaria.
Setelah penandatanganan SKB, Zulhas menyebutkan bahwa akan ada tahap penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) untuk melanjutkan rencana pembangunan gudang tersebut.
Zulhas menambahkan bahwa pembangunan gudang baru ini muncul sebagai respons terhadap keluhan petani dan perusahaan Bulog. “Tim pangan ini luar biasa, terutama timnya Pak Mentan. Produksi kita diproyeksikan mencapai 34,77 juta ton, bahkan Bulog mengeluhkan gudangnya kurang,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa Bulog mengeluhkan biaya sewa gudang yang tinggi dan jumlah gudang yang tidak memadai. Oleh karena itu, pemerintah langsung merespons dengan membangun 100 gudang baru agar para petani yang sedang semangat menanam padi dan jagung tidak kecewa karena hasil panen tidak terserap.
Detail Pembangunan Gudang Baru Bulog
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, detail lengkap pembangunan gudang baru Perum Bulog masih akan ditinjau lebih lanjut. Termasuk lokasi pembangunan dan kapasitas gudang yang akan dibangun.
“Kami akan cek detailnya, yang jelas anggarannya sebesar Rp 5 triliun,” ujar Amran saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan.
Rencana pembangunan 100 gudang baru ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk menangani surplus produksi pertanian. Dengan adanya gudang yang cukup, diharapkan dapat membantu stabilisasi harga dan memastikan kesejahteraan petani.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur pertanian guna mendukung stabilitas pangan nasional. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong pertanian yang berkelanjutan dan mandiri.
Dengan penandatanganan SKB ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat sistem distribusi dan penyimpanan hasil pertanian di seluruh wilayah Indonesia.
