

Perjalanan wisatawan yang ingin menjelajahi kawasan timur Indonesia kini semakin mudah, terutama melalui transportasi laut. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah resmi menerapkan sistem digitalisasi tiket di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, melalui aplikasi Ferizy. Langkah ini merupakan sebuah inovasi besar dalam transformasi layanan penyeberangan yang lebih modern, efisien, dan ramah bagi para pengguna.
Komitmen ASDP untuk memperluas aksesibilitas dan kenyamanan bagi masyarakat maupun wisatawan yang ingin menjelajahi lintas pulau di Indonesia Timur menjadi salah satu alasan utama diterapkannya sistem ini.

“Kehadiran Ferizy menjadi wujud komitmen ASDP dalam menciptakan ekosistem layanan transportasi berbasis digital yang mudah, efisien, dan transparan bagi masyarakat,” ujar Direktur Utama ASDP Heru Widodo.
Dengan menggunakan aplikasi Ferizy, calon penumpang tidak lagi perlu mengantre di pelabuhan. Semua proses, mulai dari pembelian tiket hingga pengecekan data dapat dilakukan secara daring dari mana saja. Sistem ini juga membuat pendataan penumpang dan kendaraan lebih akurat, sekaligus mengurangi kepadatan di area pelabuhan.
Gerbang Menuju Wisata Bahari Timur Indonesia

Pelabuhan Bitung bukan sekadar simpul logistik, tetapi juga pintu gerbang menuju destinasi bahari eksotis di kawasan timur. Penerapan Ferizy mencakup tiga lintasan utama:
- Bitung – Ternate, dilayani KMP Portlink VIII dan KMP Dalente Woba.
- Bitung – Melonguane, dilayani KMP Labuhan Haji.
- Bitung – Tobelo, dilayani KMP Labuhan Haji dan KMP Ranaka.
“Langkah ini memperkuat konektivitas antarwilayah dan mendukung kelancaran arus logistik, distribusi bahan pokok, serta pariwisata di kawasan timur Indonesia,” tambah Heru.
Selain mempercepat mobilitas, digitalisasi tiket juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menuturkan bahwa kawasan Bitung dan sekitarnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan dari sektor hasil laut seperti ikan cakalang, komoditas kelapa Tobelo, hingga wisata bahari yang mulai menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.
“Dengan dukungan Ferizy, potensi ini bisa berkembang lebih cepat dan berkelanjutan,” ujarnya.

Data ASDP menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Oktober 2025, ketiga lintasan tersebut telah menyeberangkan 22.029 penumpang dan 19.234 kendaraan, mencerminkan tingginya mobilitas masyarakat dan wisatawan di kawasan ini.
ASDP mencatat hingga Agustus 2025, pengguna aplikasi Ferizy mencapai 3,23 juta akun, meningkat 24,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2,59 juta akun).
ASDP akan terus memperluas digitalisasi ke berbagai lintasan lainnya. Melalui inovasi berkelanjutan, ASDP bertekad menjadi operator penyeberangan yang adaptif, efisien, dan menjadi pendorong konektivitas maritim yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.




















































