Nasional Laporan Indeks Risiko Iklim: 830.000 Jiwa Tewas, Kerugian Rp4,8 Triliun

Laporan Indeks Risiko Iklim: 830.000 Jiwa Tewas, Kerugian Rp4,8 Triliun

43
0

Laporan Indeks Risiko Iklim Mengungkap Negara-Negara Paling Terdampak Bencana Cuaca Ekstrem

Laporan terbaru mengenai Indeks Risiko Iklim (Climate Risk Index) yang dirilis oleh organisasi lingkungan dan pembangunan Germanwatch menunjukkan bahwa 40% populasi dunia, atau lebih dari 3 miliar orang, tinggal di 11 negara yang paling terdampak peristiwa cuaca ekstrem dalam 30 tahun terakhir. Bencana seperti gelombang panas, badai, dan banjir telah menyebabkan ratusan ribu kematian serta kerugian ekonomi triliunan dolar selama periode 1995 hingga 2024.

Beberapa negara yang tercatat sebagai yang paling rentan antara lain India di peringkat ke-9, Tiongkok di peringkat ke-11, Libya di peringkat ke-4, Haiti di peringkat ke-5, dan Filipina di peringkat ke-7. Di sisi lain, negara-negara Uni Eropa dan negara industri maju seperti Prancis, Italia, dan Amerika Serikat berada di posisi yang lebih rendah, dengan masing-masing menempati peringkat ke-12, ke-16, dan ke-18.

Temuan ini merupakan hasil utama dari Climate Risk Index (CRI) 2026 yang dipresentasikan oleh Germanwatch pada pertemuan COP30 di Belém, Brasil. Dalam kurun waktu tersebut, tercatat lebih dari 9.700 peristiwa cuaca ekstrem yang menewaskan lebih dari 830.000 orang. Kerugian ekonomi langsung akibat bencana-bencana ini diperkirakan melampaui US$4,8 triliun setelah disesuaikan dengan inflasi.

Ancaman Utama dari Cuaca Ekstrem

Menurut Laura Schäfer, salah satu penulis CRI, gelombang panas dan badai menjadi ancaman terbesar bagi kehidupan manusia dalam konteks peristiwa cuaca ekstrem. Sementara itu, badai menyebabkan kerugian ekonomi terbesar, sedangkan banjir menjadi peristiwa yang paling banyak berdampak pada penduduk.

Beberapa negara yang menempati posisi tinggi dalam indeks ini mengalami satu atau dua peristiwa bencana tunggal yang sangat menghancurkan, sementara negara lainnya sering kali terkena dampak bencana ekstrem setiap tahun. Vera Künzel, salah satu penulis laporan, menjelaskan bahwa negara-negara seperti Haiti, Filipina, dan India menghadapi tantangan besar karena sering dilanda banjir, gelombang panas, atau badai secara berkala. Akibatnya, banyak wilayah tidak sempat pulih sepenuhnya sebelum bencana berikutnya datang.

Fokus pada Negara yang Paling Rentan

Künzel menekankan pentingnya memberikan fokus pada negara-negara seperti ini saat membahas pembiayaan untuk mengatasi kerugian dan kerusakan (loss and damage) di COP30. Tanpa dukungan jangka panjang, termasuk untuk adaptasi terhadap krisis iklim, negara-negara ini akan menghadapi tantangan yang sulit diatasi.

Peringkat pertama dalam indeks untuk periode 1995–2024 ditempati oleh Dominika, sebuah negara pulau kecil di Karibia yang sering dilanda badai tropis dahsyat. Pada 2017, Badai Maria saja menyebabkan kerugian senilai US$1,8 miliar. Nilai ini hampir tiga kali lipat dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. Peristiwa tersebut merupakan badai paling merusak dari tujuh siklon tropis besar yang tercatat dalam tiga dekade terakhir.

Myanmar menempati peringkat kedua dalam daftar. Pada 2008, Topan Nargis menewaskan hampir 140.000 orang dan menimbulkan kerugian senilai US$5,8 miliar akibat curah hujan ekstrem dan banjir besar yang menyertainya.

Dampak Perubahan Iklim di Seluruh Dunia

Laporan CRI menegaskan bahwa negara-negara di kawasan Selatan Global (Global South) merupakan yang paling rentan terhadap krisis iklim dan membutuhkan dukungan dari negara-negara kaya. Namun, dampak perubahan iklim kini juga semakin dirasakan di negara-negara maju.

David Eckstein, penulis lain laporan CRI, menekankan bahwa hasil CRI 2026 menunjukkan kebutuhan mendesak bagi COP30 untuk menutup kesenjangan ambisi global dalam penanganan perubahan iklim. Dia menggarisbawahi bahwa emisi global harus dikurangi segera, atau dunia akan menghadapi lonjakan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang makin besar.

“Pada saat yang sama, upaya adaptasi harus dipercepat. Solusi yang efektif untuk loss and damage harus segera diterapkan, dan pendanaan iklim yang memadai wajib disediakan,” tutup Eckstein.

Daftar Negara yang Paling Terdampak

Berikut adalah daftar negara-negara yang paling terdampak bencana cuaca ekstrem antara 1995–2024:

  1. Dominika
  2. Myanmar
  3. Honduras
  4. Libya
  5. Haiti
  6. Grenada
  7. Filipina
  8. Nikaragua
  9. India
  10. Bahama

Sementara itu, daftar negara yang paling terdampak pada 2024 adalah:

  1. St. Vincent dan Grenadines
  2. Grenada
  3. Chad
  4. Papua Nugini
  5. Niger
  6. Nepal
  7. Filipina
  8. Malawi
  9. Myanmar
  10. Vietnam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini