Nasional Kisah Anak Dalam yang Temukan Bilqis, Serahkan Korban Saat Dengar Kabar Penculikan

Kisah Anak Dalam yang Temukan Bilqis, Serahkan Korban Saat Dengar Kabar Penculikan

18
0

Penemuan Balita yang Diculik di Kawasan Suku Anak Dalam

Bilqis (4), balita yang diculik di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya ditemukan. Ia ditemukan di kawasan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi, tepatnya di Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi. Penemuan ini menjadi titik terang dalam kasus penculikan yang mengejutkan masyarakat.

Empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah SY (30) asal Kota Makassar, NH (29) warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, MA (42), dan AS (36), keduanya merupakan warga Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Sebelumnya, Bilqis disebut ditemukan di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka melakukan pendekatan terhadap tetua suku untuk mengembalikan Bilqis pada Sabtu (8/11/2025). Hal ini dilakukan setelah pihak berwenang mendapatkan informasi tentang keberadaan anak tersebut.

Pernyataan dari Antropolog Konservasi Indonesia

Ditemui oleh TribunJambi.com, Antropolog Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Robert Aritonang, mewakili Bagendang, Orang Rimba (SAD), menjelaskan bahwa beberapa hari sebelum Bilqis ditemukan, istri dari Bagendang didatangi oleh orang luar. Orang luar tersebut membawa anak perempuan bernama Bilqis ke kelompok mereka.

“Si orang luar ini meminta untuk merawat anak ini karena anak berasal dari keluarga kurang mampu dan tidak sanggup membiayai kehidupan anak tersebut,” jelasnya. “Penyerahan anak ini disertai selembar surat bermaterai Rp10 ribu yang menyatakan bahwa anak ini diserahkan oleh ibu kandungnya, dan tidak akan ada tuntutan di kemudian hari.”

Namun, tak lama kemudian, kelompok SAD tersebut mendapatkan kabar bahwa Bilqis merupakan korban penculikan. Bagendang pun akhirnya menyerahkan anak tersebut ke pihak berwenang.

Orang Rimba Jadi Korban dalam Kasus Ini

Robert mengatakan bahwa Orang Rimba dalam kasus ini juga menjadi korban. “Ada pihak lain yang memanfaatkan kerentanan mereka. Melalui narasi palsu, janji ekonomi, atau bujukan emosional, Orang Rimba dijadikan alat dalam jejaring kejahatan yang mereka sendiri tidak pahami,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa publik dan aparat harus berhati-hati supaya tidak menjadikan Orang Rimba kambing hitam atas persoalan yang lebih luas. “Yang perlu diusut bukan hanya siapa yang terlibat, tetapi siapa yang memanfaatkan Orang Rimba dan menciptakan kondisi yang membuat mereka terjebak dalam situasi ini,” tegas Robert Aritonang.

Motif Pelaku Penculikan

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo mengatakan bahwa motif para tersangka melakukan penculikan adalah karena alasan ekonomi. “Terkait motif pelaku adalah menjual anak karena alasan ekonomi dan membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup,” ungkapnya.

Sejumlah barang bukti pun diamankan dari tangan tersangka, termasuk sebuah rekening berisikan uang Rp1.8 juta. “(Ada juga) satu buah ATM BRI dan uang tunai Rp1,8 juta,” ujarnya. Atas perbuatan penculikan dan perdagangan anak, keempat tersangka terancam penjara maksimal 15 tahun.

Pengakuan Ayah Korban

Ayah korban, Dwi Nurmas (34) menceritakan, Bilqis diculik saat ia tengah melatih di lapangan tenis. “Saya sedang melatih di lapangan tennis, anak saya main di pinggir lapangan,” ujarnya. Namun, beberapa saat kemudian, Bilqis izin mau main di sebelah lapangan. Tak lama, Dwi Nurmas yang memanggil putrinya tiba-tiba tak mendapat jawaban, dan ternyata Bilqis diculik.

“Sebelumnya masih bersama saya, tapi setelah izin mau main di sebelah, saya panggil lagi sudah tidak ada,” ujarnya. Sehari kemudian, ia pun melaporkan aksi penculikan ini ke Polsek Panakkukang.

Jalur Perdagangan Anak Lintas Pulau

Setelah enam hari diculik ketika bermain di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Bilqis ditemukan di Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi. Bilqis menjadi korban perdagangan anak dengan jaringan lintas pulau Nusantara. Dalam sepekan, Bilqis melintasi tiga pulau besar yakni Sulawesi, Jawa, dan berakhir di Sumatra.


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini