Ragam Kenaikan Harga Cabai dan Telur, Ini Tanggapan Mentan Amran Sulaiman

Kenaikan Harga Cabai dan Telur, Ini Tanggapan Mentan Amran Sulaiman

8
0

Penyebab Kenaikan Harga Cabai dan Upaya Pemerintah

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa kenaikan harga cabai yang terjadi pada November 2025 disebabkan oleh kondisi cuaca. Menurutnya, hujan yang terjadi saat ini memengaruhi distribusi cabai.

“Ini mungkin karena sekarang kondisi distribusinya, karena hujan kan,” ujar Amran di Graha Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 11 November 2025.

Menurut Amran, Kementerian Pertanian akan terus memantau pergerakan harga cabai. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, harga dua jenis cabai di tingkat konsumen secara nasional pada hari itu masih berada dalam rentang harga acuan pembelian (HAP).

Adapun harga cabai rawit merah di tingkat konsumen tercatat sebesar Rp 42.100 per kilogram. Sementara harga cabai merah keriting mencapai Rp 52.900 per kilogram.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), cabai merah menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dan indeks perkembangan harga (IPH) sejumlah provinsi pada pekan pertama November 2025. Hingga awal November ini, BPS mencatat sebanyak 136 daerah mengalami kenaikan harga cabai merah.

Solusi untuk Menjaga Stabilitas Harga Cabai

Menanggapi perkembangan harga cabai merah, Amran mengungkapkan rencana untuk menjadikan Koperasi Desa Merah Putih sebagai solusi dalam menjaga stabilitas harga komoditas tersebut. Cara yang akan digunakan, kata Amran, adalah dengan menyimpan hasil panen cabai di dalam ruang pendingin atau cold storage.

Jika sudah melewati musim panen, stok cabai akan diedarkan kepada masyarakat.

Selain cabai merah, BPS juga melaporkan bahwa telur ayam masih mengalami kenaikan harga di sejumlah daerah. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa harga telur ayam di tingkat konsumen mencapai Rp 32.500 per kilogram pada Selasa, 11 November 2025.

Harga telur ayam saat ini lebih mahal dibandingkan harga acuan di tingkat konsumen yang ditetapkan sebesar Rp 30.000 per kilogram. Menurut Amran, kenaikan harga telur berkaitan dengan permintaan pada program makan bergizi gratis (MBG). “Kenaikannya dampak bagus untuk pergerakan ekonomi. Tiga bulan lalu harga telur kan Rp 18.000,” ujarnya.

Upaya Pemerintah untuk Menstabilkan Harga Telur Ayam

Untuk menstabilkan harga telur ayam, Amran menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan produksi komoditas pangan tersebut. Caranya, kata dia, dengan menambah stok bibit ayam atau anak ayam yang baru berusia satu hari (day old chicken/DOC) dan grand parent stock.

Ia juga berencana memanggil pengusaha ayam dan telur karena mahalnya harga. “Ya nanti kami panggil, kami panggil perusahaan-perusahaan besarnya,” tutur Amran.

Kebijakan dan Langkah Strategis

Dalam upaya menjaga kestabilan harga bahan pokok, pemerintah akan terus memantau situasi pasar dan melakukan intervensi jika diperlukan. Dengan adanya langkah-langkah strategis seperti pengelolaan stok dan peningkatan produksi, diharapkan dapat mengurangi fluktuasi harga yang tidak stabil.

Selain itu, pemerintah juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk pelaku usaha dan organisasi petani, untuk memastikan pasokan bahan pangan tetap cukup dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini