
Toga Hill, Destinasi Wisata yang Menawarkan Pengalaman Lengkap
Toga Hill menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Di sini, para pengunjung dapat menikmati berbagai keindahan alam dan aktivitas yang seru. Mulai dari danau buatan, pemandangan Gunung Tampomas, hingga city light Kota Sumedang, semuanya bisa dinikmati di tempat ini. Selain itu, Toga Hill juga menyediakan aktivitas paralayang yang sangat mengasyikkan.
Lokasi Toga Hill berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), Toga Hill terletak di atas bukit yang memberikan pemandangan yang luar biasa indah. Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung perlu melewati jalan yang terus menanjak. Dari pusat Kota Sumedang, jalur yang bisa ditempuh adalah Jalan Terusan Gunung Puyuh Makam Cut Nyak Dhien menuju Desa Sukajaya sejauh 5 kilometer. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 25 menit.
Harga tiket masuk (HTM) ke Toga Hill terbilang sangat terjangkau. Pada hari biasa, harga tiketnya hanya Rp15 ribu, sedangkan pada akhir pekan dibanderol Rp20 ribu. Hal ini membuat Toga Hill menjadi pilihan yang cocok bagi berbagai kalangan, baik individu maupun kelompok.
Di kawasan Toga Hill, banyak sekali spot foto yang sangat menarik. Pengunjung dapat menikmati danau buatan, jembatan kaca, suasana dan bangunan ikonik Jepang, taman yang indah, serta amfiteater yang menambah kesan estetika. Berikut beberapa hal yang bisa dinikmati:
- Danau Buatan: Danau yang dibuat secara khusus memberikan nuansa tenang dan damai.
- Jembatan Kaca: Jembatan ini menjadi salah satu spot favorit untuk berfoto.
- Bangunan Ikonik Jepang: Suasana yang unik dan menarik perhatian pengunjung.
- Taman yang Indah: Taman yang dipelihara dengan rapi dan nyaman untuk berjalan-jalan.
- Amfiteater: Tempat yang cocok untuk melakukan aktivitas seperti selfie atau merekam video.

Beberapa anggota Komunitas Happy Vibes Squad (HVS) Kota Bandung yang berkunjung ke Toga Hill pada Rabu 5 November 2025, selain ingin menikmati panorama dari ketinggian bukit, juga melakukan survei untuk aktivitas paralayang. Ketua Komunitas HVS, Mom Yoke, menjelaskan bahwa beberapa anggota sangat tertarik dengan kegiatan paralayang. Sebelumnya, mereka pernah melakukan rappelling dan canyoneering, dan sekarang ingin melanjutkan dengan paralayang.
“Kita ingin survei dulu lokasi dan harganya. Tampaknya sangat mengasyikan kegiatan paralayang dari Toga Hill. Kini anggota HVS sedang memikirkan tarif paralayang yang mencapai Rp450 ribu,” tutur Mom Yoke.
Menurut Mom Yoke, Toga Hill memang terkenal dengan aktivitas paralayang. Lokasinya yang berada di ketinggian bukit membuat peserta paralayang mendapatkan sensasi luar biasa. Madam Lela dan Bu Anda menambahkan bahwa mereka sudah lama ingin mewujudkan aktivitas paralayang. Awalnya, mereka mempertimbangkan Cililin Bandung Barat, tetapi tampaknya Toga Hill Sumedang lebih asyik.
“Bisa seru nih kalau terwujud main paralayang di Toga Hill. Kita sedang mendata siapa saja anggota yang ingin bermain paralayang. Pastinya akan memicu adrenalin,” ucap Madam Lela.

Toga Hill tidak hanya menawarkan wisata alam, tetapi juga dikenal sebagai wisata edukasi, wisata kuliner, dan lokasi sport tourism. Bu Karti, Bu Linda, Bu Ai Dodah, dan Bu Reni sangat menikmati area amfiteater yang ada di Toga Hill. Mereka tidak hanya melakukan selfie, tetapi juga membuat rekaman video.
“Lokasi di sini sangat bagus untuk diabadikan. Bisa melihat Gunung Tampomas yang diselimuti kabut. Sementara, pemandangan ke bawah terlihat suasana Kota Sumedang,” ujar Bu Karti.
Bu Ai Dodah mengaku sangat puas dengan kunjungan ke Toga Hill. Dia mengatakan, jarang mendapatkan suasana yang syahdu seperti yang dirasakan di amfiteater. Apalagi menjelang senja, suasana di amfiteater Toga Hill sangat mantul.

Teh Ai, Teh Devi, Bu Etty, dan Bu Yuyun terlihat senang ketika mengelilingi danau buatan di Toga Hill. Satu persatu mereka mengabadikan diri di jembatan kaca.
“Banyak spot foto yang Instagramable di sini. Sayang kalau dilewatkan begitu saja. Lokasi ini juga nanti direkomendasikan kepada teman-teman yang penasaran terhadap Toga Hill,” kata Teh Ai.
Bu Teti, Ambu Atty, dan Kang Toni menjelang senja menjajal kuliner yang ada di kafe Toga Hill. Kang Toni memesan kopi, Ambu Atty memesan pisang keju, dan Bu Teti pesan cireng.
“Yang enak di sana minuman rempah bumi. Itu semacam wedang bandrek. Pokoknya cocok pas cuaca senja mulai dingin,” ucap Bu Teti, yang pernah mengajar di SD Banjarsari.
Sebelum melakukan perjalanan pulang ke Bandung, anggota Komunitas HVS sempat mampir membeli oleh-oleh di Tahu Bungkeng. Semua larut dalam keceriaan dan punya kenangan masing-masing.





















































