
Manfaat dan Dampak Negatif Minum Teh Berlebihan
Teh adalah salah satu minungan yang sangat diminati oleh banyak orang karena rasanya yang segar serta manfaat kandungan gizinya bagi tubuh. Dalam secangkir teh terdapat berbagai zat penting seperti katekin, kafein, kalium, fosfor, polifenol, dan antioksidan yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh. Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh secara teratur dalam jumlah wajar dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker, jantung, dan diabetes.
Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, mengonsumsi teh secara berlebihan bisa memberikan efek negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak dari kebiasaan minum teh terlalu banyak agar kita dapat menikmatinya dengan lebih bijak setiap hari.
1. Gangguan Asam Lambung
Asam lambung ditandai dengan rasa perih atau terbakar di area dada akibat naiknya isi lambung ke kerongkongan. Kondisi ini bisa menjadi salah satu dampak negatif dari minum teh berlebihan. Teh mengandung senyawa kafein yang bisa memicu isi lambung menjadi mudah naik ke kerongkongan. Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga menyebabkan kelebihan asam.
2. Sakit Kepala
Minum teh berlebihan ternyata juga bisa menyebabkan sakit kepala dan pusing. Namun, efek ini bisa berbeda pada masing-masing individu. Jika Anda mengalami sakit kepala setelah minum secangkir atau dua cangkir teh, sebaiknya hindari mengonsumsinya lagi.
3. Meningkatkan Rasa Cemas
Selain kopi, teh juga dikenal sebagai minuman yang mengandung kafein cukup tinggi. Konsumsi kafein secara berlebihan bisa memicu efek samping seperti rasa cemas, gelisah, dan stres. Untuk mencegah hal ini, batasi konsumsi kafein di bawah 200 miligram sehari.
4. Sulit Tidur
Teh yang mengandung kafein bisa membuat seseorang kesulitan tidur karena kafein menghambat produksi hormon tidur atau melatonin. Jika sulit tidur, risiko kelelahan, gangguan ingatan, hingga obesitas bisa meningkat. Oleh karena itu, batasi konsumsi teh harian dan hindari minum teh sebelum tidur.
5. Mengganggu Penyerapan Zat Besi
Teh mengandung senyawa tanin yang dapat mengganggu penyerapan zat besi. Menurut sebuah penelitian dari Colorado State University, penurunan penyerapan zat besi bisa mencapai 60 persen. Hal ini bisa menyebabkan defisiensi zat besi. Untuk mencegahnya, hindari minum teh saat jam makan tiba.
Batas Aman Mengonsumsi Teh
Teh sering dijadikan sebagai minuman relaksasi yang menenangkan pikiran. Namun, banyak orang justru mengonsumsinya secara berlebihan setiap hari. Para ahli menyarankan batas aman konsumsi teh dalam sehari adalah sekitar 2 hingga 4 cangkir. Sementara itu, batas maksimal yang masih bisa ditoleransi tubuh adalah lima cangkir per hari.
Melebihi jumlah tersebut berisiko memicu gangguan seperti gangguan tidur, masalah pencernaan, hingga penyerapan zat besi yang terganggu. Selain memperhatikan jumlah, penting juga untuk memperhatikan kandungan gula dalam teh yang dikonsumsi. Mengurangi atau bahkan tidak menambahkan gula sama sekali dapat memberikan lebih banyak manfaat kesehatan.
Teh tanpa gula atau teh tawar dikenal mampu membantu menstabilkan kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu, teh tawar juga bisa membantu tubuh menjadi lebih rileks dan menjaga kesehatan jantung secara alami.
Dengan demikian, mulailah mengonsumsi teh dengan bijak dan pilih teh tanpa gula untuk mendapatkan manfaat maksimalnya bagi tubuh.




















































