
Manfaat Lari untuk Penderita Penyakit Jantung
Lari merupakan olahraga yang sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus. Oleh karena itu, banyak orang memilih lari sebagai aktivitas fisik harian mereka. Namun, bagi penderita penyakit jantung, apakah lari tetap aman dilakukan? Untuk menjawab pertanyaan ini, berikut penjelasan dari dr. Mustopa, Sp.PD, AIFO-K, FINASIM.
dr. Mustopa mengatakan bahwa jika seseorang memiliki penyakit jantung koroner, seperti penyakit jantung yang terkait dengan pembuluh darah, maka lari masih bisa dilakukan. Namun, penting untuk memperhatikan kondisi tubuh dan kemampuan diri sendiri.
“Nah, yang ketiga kalau kita punya penyakit jantung ya seperti penyakit jantung koroner, (boleh lari) cuma dilihat-lihat dulu ya (kondisi tubuh). Kalau jantung koroner kita mau lari harus sesuai dengan kemampuan kita. Nah, fungsinya bisa meningkatkan fungsi jantung ya. Fungsi jantung. Selain itu juga memperbaiki profil lipid atau profil kolesterol. Sehingga ketika kolesterol jantung ini fungsinya perbaikan, dia akan mengurangi risiko aterosklerosis, di mana terjadi kerusakan pada pembuluh darah atau sumbatan. Nah, itu bisa mencegah di situ. Sehingga lari ini sangat bermanfaat terhadap tadi ketiga penyakit tadi ya, diabetes, hipertensi, ataupun penyakit jantung yang memang termasuk silent killer juga ya.”
Lari tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, tetapi juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit kronis lainnya. Dengan berlari secara teratur, fungsi jantung akan meningkat, serta kadar kolesterol dalam darah bisa lebih stabil. Hal ini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius di masa depan.
Profil Dokter Spesialis Penyakit Dalam

dr. Mustopa adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktik di dua rumah sakit, yaitu RS Nirmala Suri Sukoharjo dan RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Ia lahir di Surakarta pada 7 Januari 1988 dan telah menempuh pendidikan kedokteran dari tingkat dasar hingga spesialis.
Berikut riwayat pendidikannya:
- SD 2 Al-Islam Jamsaren Surakarta
- SMP Negeri 4 Surakarta
- SMA Negeri 1 Surakarta
- S1 dokter di Fakultas Kedokteran UNS
- S2 pendidikan Dokter spesialis penyakit dalam di fakultas kedokteran UNS
Sebagai seorang dokter spesialis, ia telah menyelesaikan dua karya ilmiah yang dipublikasikan, antara lain:
- Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dibanding Metilprednisolon Terhadap Kadar Antibodi Dsdna Mencit Model Nefritis Lupus dengan Induksi Pristan
- Efek Antifungi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) terhadap Pertumbuhan Trichophyton Mentagrophytes secara In Fitro.
dr. Mustopa juga aktif dalam berbagai kegiatan edukasi kesehatan, termasuk dalam program Healthy Talk “Jangan Cuma Flexing Strava! Kenali Tips Aman Lari”. Dalam acara tersebut, ia memberikan penjelasan lengkap tentang cara berlari yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan.



















































