
Peran Ilmu dalam Pengembangan Anak
Ilmu tidak hanya diperlukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang tua. Kegiatan ini mencakup berbagai aspek seperti kognitif, afektif, visual, dan psikomotorik melalui proses penguatan tangan kanan. Dengan demikian, keterampilan seni menjadi sarana untuk mengembangkan keseimbangan antara otak kiri dan kanan, yang sangat penting bagi pertumbuhan anak.
Pada acara “Gerakan Garut Ramah Anak” yang diselenggarakan oleh Radar Garut dengan dukungan Polres, DPPKBPPPA Pemkab Garut, di Auditorium Lantai 1 Ciplaz Garut, Kabupaten Garut, Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana menyampaikan beberapa hal penting. Acara ini bertujuan memberikan perlindungan serta ruang pengembangan positif bagi anak-anak di tengah berbagai isu sosial yang berkembang.
Nurdin menilai inisiasi Radar Garut sebagai wujud nyata konsep pentahelix, terutama dalam merespons isu-isu di media sosial terkait marginalisasi anak. Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas upaya tersebut.
“Hari ini digagas oleh teman-teman Radar Garut bekerja sama dengan Polres Garut dan leading sector pemerintah daerah DPPKBPPPA, ingin memberikan suatu proteksi terhadap anak-anak kita, sebagai wujud yang saya kira sangat bermanfaat. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi percontohan bagi lembaga lain,” ujarnya.
Sekda menekankan pentingnya kegiatan ini agar anak-anak tidak merasa terasing (inklusif). Ia menyoroti bahwa pengembangan anak harus mencakup aspek psikologis, kognitif, afektif, visual, serta psikomotorik. Ia juga berpesan kepada para orang tua agar fokus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak-anak mereka.
“Sehingga ke depan mereka bisa mengkreasikan diri, sekaligus insyaallah mereka akan menjadi kebanggaan keluarga, serta bermanfaat untuk bangsa dan negara,” ucapnya.
Kolaborasi untuk Masa Depan Anak
Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Garut, Tati Nurbaeti, menyampaikan terima kasih atas kolaborasi dengan Radar Garut. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dalam mempersiapkan generasi emas di masa depan.
“Melalui kegiatan ini, anak-anak kita sejak dini kita latih untuk mandiri, percaya diri, dan beradab serta berilmu,” harapnya.
Tati mengajak orang tua untuk memberikan keteladanan, terutama dalam menjaga kebersihan dan ketertiban di fasilitas umum. Hal ini menjadi bagian dari upaya untuk membentuk anak-anak yang lebih baik.
Rincian Acara dan Partisipasi
Penanggung Jawab Acara Event Garut Ramah Anak, Muhammad Erfan, melaporkan bahwa kegiatan ini menghadirkan 600 anak Taman Kanak-kanak yang mengikuti lomba mewarnai. Acara juga dilengkapi dengan diskusi panel membahas isu hak-hak anak dari berbagai perspektif, melibatkan unsur pentahelix seperti pemerintah, media, pendidik, dan pelaku usaha. Selain itu, terdapat pula pentas seni dari anak-anak sekolah.
Dalam acara ini, peserta diberikan kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui berbagai aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik halus. Selain itu, diskusi panel memberikan wadah untuk mendiskusikan isu-isu penting terkait hak-hak anak, termasuk perlindungan, pendidikan, dan pengembangan diri.
Acara ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat kerja sama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas lokal. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan kegiatan serupa dapat terus berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi anak-anak di Kabupaten Garut.




















































