Nasional Metode Gasing Buka Peluang Pendidikan Papua, Wamendagri: Anak Papua Tidak Kurang Cerdas,...

Metode Gasing Buka Peluang Pendidikan Papua, Wamendagri: Anak Papua Tidak Kurang Cerdas, Tapi Kurang Kesempatan

28
0

Metode Gasing Akan Diterapkan di Seluruh Sekolah Papua

Pemerintah Indonesia melihat potensi besar pada kemampuan akademik anak-anak di Papua. Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, menyampaikan kabar penting: metode belajar matematika Gasing (Gampang, Asyik, Menyenangkan) akan diterapkan di seluruh sekolah Papua. Bukan lagi sebatas program percobaan di beberapa daerah, tetapi menjadi gerakan pendidikan massal yang menyentuh seluruh provinsi di Bumi Cenderawasih.

Menurut Ribka Haluk, masalah pendidikan di Papua bukan karena kurangnya kecerdasan generasi mudanya, tetapi karena minimnya kesempatan dan metode yang tepat. “Anak-anak Papua ibarat mutiara. Mereka berkilau jika diasah dengan cara yang benar,” tegasnya. Dan metode Gasing yang dikembangkan Profesor Yohanes Surya dianggap sebagai salah satu alat pengasah terbaik.

Sudah Terbukti: Dari Desa Pegunungan Hingga Panggung Internasional

Metode Gasing bukanlah teori kosong. Dalam berbagai pelatihan di Papua Tengah dan Papua Pegunungan, anak-anak yang semula takut dengan angka dapat menguasai operasi hitungan hanya dalam dua minggu. Tidak lagi berhitung lambat dengan jari, tetapi dengan logika dan pola.

Contoh paling inspiratif datang dari Fanita Tenouye, siswi Papua yang berhasil masuk kompetisi sains internasional di Korea Selatan. Kesuksesan Fanita menjadi bukti bahwa kemampuan anak-anak Papua sebenarnya luar biasa dan tidak kalah dari siswa kota besar.

Saat menjadi Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk bahkan pernah mengirim lebih dari 100 anak ke sekolah genius binaan Yohanes Surya. Kini mereka masih menempuh pendidikan dengan hasil akademik yang terus meningkat.

Jika sebelumnya hanya berjalan di dua wilayah, kini metode Gasing akan diterapkan di seluruh Papua: Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, dan Papua. Program ini juga akan ditopang kerja sama antarinstansi – Kemendagri, pemerintah daerah, hingga guru dan sekolah lokal.

Keunikan Anak Papua dalam Belajar Matematika

Yohanes Surya menerangkan, anak Papua memiliki cara berpikir visual dan spasial yang kuat. Dalam pelatihan, mereka cepat memahami konsep bilangan, pecahan, hingga pola matematika tanpa merasa terbebani. “Mereka pintar, hanya perlu cara belajar yang dekat dengan dunia mereka,” ujarnya.

Pemerintah berharap hadirnya metode Gasing bukan hanya meningkatkan nilai matematika, tetapi juga memperbaiki kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua. Bukan rahasia lagi bahwa Papua kerap berada di posisi bawah dalam skor PISA (Programme for International Student Assessment).

Dengan pembelajaran yang menyenangkan, siswa tidak lagi takut pada matematika. Mereka belajar karena ingin, bukan karena disuruh. Rasa percaya diri inilah yang diyakini akan menumbuhkan generasi Papua yang berkarakter kuat, percaya diri, dan siap bersaing.

Guru adalah Kunci, Bukan Teknologi atau Buku Mahal

Satu hal penting ditekankan Ribka Haluk: kemajuan pendidikan bukan hanya soal fasilitas, tetapi guru. Oleh sebab itu, sebelum program ini menyentuh siswa, ribuan guru Papua akan dibekali pelatihan metode Gasing. Guru dilatih sabar, kreatif, dan terbiasa mengubah matematika menjadi permainan menyenangkan.

Kemendagri dan pemerintah daerah juga sepakat menyiapkan anggaran dan dukungan untuk keberlangsungan program ini. Tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi akan diikuti evaluasi serta pendampingan agar metode ini berjalan efektif.

Bukan Sekadar Program, Tetapi Harapan Baru Papua

Program Gasing menghadirkan pesan besar: Papua bukan tertinggal karena tidak mampu, tetapi karena belum diberi kesempatan berkembang. Jika diberikan perhatian, pendampingan, dan metode belajar yang tepat, anak-anak Papua mampu menjadi ilmuwan, peneliti, bahkan juara dunia.

Dengan diterapkannya Gasing di seluruh sekolah Papua, harapan itu kini semakin dekat. Bukan hanya untuk meraih prestasi, tetapi untuk mengubah masa depan generasi muda di tanah yang kaya budaya, alam, dan kecerdasan ini.

Metode Gasing bukan hanya tentang cepat berhitung, tetapi tentang mengembalikan rasa percaya diri anak Papua. Mengubah pandangan bahwa matematika adalah momok menjadi teman bermain yang menantang. Pemerintah percaya, jika anak Papua diberi kesempatan, mereka tidak hanya bisa mengikuti — tetapi bisa memimpin.




TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini