Ragam Waskita Karya Tuntaskan Ratusan Proyek Infrastruktur Rp5,6 Triliun hingga 2025

Waskita Karya Tuntaskan Ratusan Proyek Infrastruktur Rp5,6 Triliun hingga 2025

43
0

Proyek Infrastruktur yang Dikerjakan oleh Waskita Karya

PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat ini tengah mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur aktif hingga September 2025. Totalnya mencapai 65 proyek, yang meliputi berbagai jenis pembangunan seperti jalan tol, bendungan, sistem irigasi, serta fasilitas publik seperti rumah sakit dan sekolah.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyebutkan bahwa total Nilai Kontrak Baru (NKB) perusahaan mencapai Rp5,6 triliun pada Oktober 2025. Angka tersebut sebagian besar berasal dari proyek Sumber Daya Air (SDA), yang sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan energi.

Beberapa proyek yang sedang dikerjakan antara lain Karian Dam–Serpong Conveyance System senilai Rp484,3 miliar dan DI Komering Sub DI Lempuing Fase 3 senilai Rp318,5 miliar.

Proyek Strategis Nasional

Dari sisi konektivitas, Waskita Karya terlibat dalam beberapa proyek strategis nasional seperti Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi, Tol IKN Seksi 3B, dan LRT Jakarta Fase 1B. Di bidang infrastruktur air, perusahaan juga mengerjakan Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur dan Bendungan Jragung di Jawa Tengah.

Ermy menjelaskan bahwa sektor SDA menjadi pilar penting bagi pembangunan nasional. Sejak tahun 2015, Waskita telah mengerjakan 28 proyek bendungan dan 22 proyek irigasi. Beberapa contohnya adalah Bendungan Temef (NTT), Tapin (Kalsel), Way Sekampung (Lampung), dan Irigasi Rentang (Jabar).

“Pembangunan bendungan dan irigasi memberikan efek berantai bagi ekonomi daerah, mulai dari peningkatan produktivitas pertanian hingga tumbuhnya kegiatan UMKM,” ujarnya.

Saat ini, ada sembilan bendungan yang masih dalam tahap konstruksi, termasuk Mbay, Jragung, Tiga Dihaji, dan Rukoh. Selain itu, terdapat 13 proyek irigasi yang masih berjalan, seperti Irigasi Cibaliung (Jabar), Belitang Lempuing (Sumsel), dan Irigasi Wanam (Papua Selatan).

Pembangunan Infrastruktur Sosial

Selain fokus pada proyek air dan konektivitas, Waskita Karya juga menggarap infrastruktur sosial. Dalam lima tahun terakhir, perusahaan membangun 20 fasilitas kesehatan, termasuk RSUD Tigaraksa (Tangerang), RSUP Fatmawati, RS Cipto Mangunkusumo, dan RSUD Akhmad Berahim (Kaltara). “Peningkatan fasilitas kesehatan di daerah menjadi bagian dari upaya pemerataan layanan publik,” ujar Ermy.

Di sektor pendidikan, Waskita merampungkan pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreasi UGM, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), dan Politeknik Negeri Malang. Menurut Ermy, infrastruktur pendidikan berperan penting dalam memperluas akses belajar dan mendukung pengembangan sumber daya manusia.

Strategi Bisnis dan Efisiensi Operasional

Ermy menambahkan bahwa perusahaan menjalankan restrukturisasi bisnis yang mulai efektif sejak Oktober 2024 untuk memperkuat arus kas dan efisiensi operasional. Waskita juga menerapkan empat strategi utama, yaitu memperluas pasar proyek pemerintah dan swasta, menjaga mutu konstruksi agar mendapat pemesanan ulang, menekan biaya melalui teknologi Building Information Modelling (BIM) dan Artificial Intelligence (AI), serta memperkuat kompetensi tenaga kerja.

“Optimalisasi sumber daya dan efisiensi menjadi fokus utama agar proyek berjalan tepat waktu, efisien, dan bermanfaat luas bagi masyarakat,” kata Ermy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini