Preman Kampung Mengamuk di Tol Cisumdawu, Petugas Tol Babak Belur
Seorang preman kampung dengan kendaraan Honda Freed mengamuk di jalan tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu). Peristiwa ini terjadi setelah pelaku inisial DS (40) asal Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, memukuli dan merampas ponsel seorang petugas tol.
Peristiwa tersebut bermula saat DS mengemudikan mobil Honda Freed berwarna putih dengan nomor polisi D 1815 YVK melintasi ruas Tol Cisumdawu. Saat itu, mobil yang dikendarai oleh DS melindas gundukan lumpur kecil, sehingga membuat kendaraannya oleng dan mengalami kerusakan ringan.
Setelah berhenti, DS melihat pegawai Tol Cisumdawu sedang melakukan pemeliharaan jalan. Ia pun meluapkan kekesalannya kepada ES (31), salah satu petugas tol yang berasal dari Kecamatan Dukuh, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Namun, korban tidak memenuhi permintaan DS untuk mengganti rugi atas kerusakan yang terjadi.
Akibatnya, DS menjadi marah dan mengeluarkan senjata airsoftgun jenis Glock yang disimpannya di pinggang. Ia menodongkan senjata tersebut ke arah perut korban. Selain itu, DS juga memukul wajah korban sebanyak tiga kali hingga mengenai bagian pelipis dan bibir.
Tidak berhenti di situ, DS kemudian merampas handphone merek iPhone XR milik korban secara paksa. Setelah itu, ia melarikan diri menggunakan mobilnya. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka memar dan bengkak di wajah.
Korban akhirnya melapor ke Polres Sumedang untuk proses hukum lebih lanjut. Setelah menerima laporan, pihak kepolisian berhasil menangkap tersangka DS dalam waktu kurang dari 24 jam. Pelaku ditetapkan sebagai tersangka setelah menodongkan airsoftgun dan memukul korban sebelum merampas barang berharga miliknya.
Selain mengamankan tersangka DS, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari tangan pelaku. Barang bukti yang diamankan antara lain:
- Satu unit mobil Honda Freed berwarna putih dengan nomor polisi D 1815 YVK
- Satu unit ponsel iPhone XR berwarna merah
- Satu pucuk senjata airsoftgun jenis Glock
Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat akan keselamatan di jalan tol. Selain itu, kejadian ini juga menjadi pengingat bagi para pengemudi agar tetap menjaga kesabaran dan menghindari tindakan anarkis.
Beberapa kejadian serupa juga pernah terjadi di wilayah Tol Cisumdawu. Contohnya adalah kasus mobil Brio yang jungkir balik dan menyebabkan tiga mobil di belakang saling bertabrakan. Selain itu, ada juga kasus mobil Toyota Rush yang kandas dan menjadi bangkai di jalan tol. Kejadian-kejadian ini diduga menjadi pemicu beberapa insiden serupa.
Selain itu, ada juga laporan tentang seorang sopir Gran Max yang tampak kesetanan dan menodongkan pistol ke pengemudi lain di Tol Cipularang. Semua kejadian ini menunjukkan bahwa kesadaran dan kesopanan dalam berkendara sangat penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.
