
Keputusan FIFA yang Menimbulkan Kontroversi
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan FIFA yang menolak banding mereka terkait kasus pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi. Komite banding FIFA tetap mempertahankan keputusan mereka, yaitu memberikan denda sebesar CHF 350 ribu atau sekitar Rp 7,23 miliar kepada FAM.
Selain denda tersebut, FIFA juga menjatuhkan larangan berpartisipasi dalam kegiatan sepak bola selama 12 bulan kepada tujuh pemain yang terlibat dalam kasus ini. Hal ini memicu reaksi dari FAM dan para pemain yang terkena sanksi.
Penjelasan dari Tunku Ismail Sultan Ibrahim
Penasihat Timnas Malaysia, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, menyatakan bahwa sanksi yang diberikan FIFA merupakan bentuk kesalahpahaman terhadap regulasi mereka sendiri. Ia menilai hukuman tersebut tidak seharusnya diberlakukan bagi para pemain naturalisasi Timnas Malaysia, sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Kode Disiplin FIFA.
“Kami merasa FIFA menghukum para pemain dengan salah menerapkan aturan. Pasal 22 Kode Disiplin FIFA menyatakan bahwa sanksi hanya dapat dijatuhkan kepada pihak yang memalsukan atau menggunakan dokumen palsu,” ujar Tunku Mahkota Johor (TMJ), seperti dikutip dari laporan media lokal.
Ia menegaskan bahwa tidak satu pun dari hal tersebut berlaku bagi para pemain yang terlibat dalam kasus ini. Oleh karena itu, ia menilai hukuman yang diberikan oleh FIFA terlalu berat dan merugikan pihak pemain.
Persiapan untuk Banding ke CAS
FAM menilai bahwa FIFA keliru dalam menerapkan hukuman, sehingga mereka merasa perlu untuk membawa kasus ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS) atau Pengadilan Arbitrase Olahraga. Federasi sepak bola Negeri Jiran tersebut berencana membawa kasus ini ke CAS dalam waktu 21 hari ke depan.
Saat ini, FAM sedang menyiapkan seluruh dokumen dan bukti untuk mengajukan banding. Mereka berharap bisa mendapatkan keputusan yang lebih adil dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Pemain yang Terdampak
Tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang terlibat dalam kasus ini adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Mereka dilarang berpartisipasi dalam kegiatan sepak bola selama setahun dan masing-masing didenda sebesar CHF 2 ribu atau sekitar Rp 41,3 juta. Denda ini dianggap cukup berat oleh FAM, terlebih karena para pemain tidak terbukti melakukan pelanggaran yang melibatkan pemalsuan dokumen.
Tantangan dan Harapan
Dengan keputusan FIFA yang menimbulkan kontroversi, FAM kini menghadapi tantangan besar dalam upaya membela para pemainnya. Mereka berharap pengadilan arbitrase olahraga akan memberikan keputusan yang lebih adil dan memperhatikan aspek regulasi yang berlaku.
Kasus ini juga menjadi perhatian besar bagi dunia sepak bola Malaysia, terutama dalam hal penerapan aturan yang jelas dan transparan. Dengan adanya proses banding ke CAS, diharapkan semua pihak bisa mendapatkan keadilan dan menghindari konflik serupa di masa depan.




















































