
Penilaian dan Pemilihan Nominasi Dilakukan oleh Asosiasi Film Maker
Ketidakpuasan netizen terhadap keputusan akhir nominasi Festival Film Indonesia pada dasarnya hal yang biasa, terlebih setiap orang memiliki selera dan penilaian tersendiri. Namun, Prilly sebagai Ketua Bidang Program FFI periode 2024-2026 mengungkapkan semua nominasi telah dilakukan penilaian oleh asosiasi yang masing-masing terdiri dari ahli di bidangnya sehingga telah melalui proses yang fair dan sesuai dengan hasil penilaian.
“Asosiasi itu kan banyak, ada Asosiasi Produser, Asosiasi Aktor, ada Asosiasi DoP (Director of Photography), ada Asosiasi Casting Director. Nah, asosiasi-asosiasi ini akan menilai dari 16 film yang sudah list sama Akademi Citra, akan dinilai sama asosiasi ini,” ungkap Prilly Latuconsina dalam wawancara eksklusif di kantor IDN Jakarta, Rabu (22/10/25).
Aktris berusia 29 tahun tersebut juga mengungkapkan bahwa setiap asosiasi akan memberikan penilaian yang sesuai dengan bidangnya, kemudian hasilnya akan dihitung dengan akuntan publik. Setelah semua perwakilan karya telah dilakukan penilaian, hasilnya diakumulasikan dan dipilih lima atau empat karya dengan nilai tertinggi sebagai nominasi akhir.
“Jadi nilai-nilai yang satu sampai lima atau satu sampai empat tertinggi, itu memang yang sudah dihitung dan diakumulasikan. Jadi komite tuh nggak bisa apa-apa, kalau misalnya komite bisa masuk-masukin nominasi itu kan berarti nggak fair, karena datanya ada kan di akuntan publik (hasil angkanya),” tambah Prilly.
Penilaian Nominasi Pemeran Dilakukan oleh Asosiasi Aktor dari Pemenang Terdahulu

Beberapa nama aktor dan aktris favorit netizen di beberapa film seperti Chicco Kurniawan (1 Kakak 7 Ponakan), Omara Esteghlal (Tinggal Meninggal), dan Yunita Siregar (Home Sweet Loan) jadi perbincangan karena tidak masuk nominasi utama, padahal akting mereka cukup mumpuni.
Hal itu sebenarnya biasa terjadi karena netizen tentu memiliki selera dan penilaian tersendiri, namun pemilihan nominasi pemeran utama telah dilakukan penilaian oleh asosiasi aktor dari pemenang Piala Citra terdahulu.
“Jadi Akademi Citra, orang-orang yang pernah menang Citra itu memilih film dari 16 daftar ke nominasi asosiasi, semua asosiasi di industri film. Seleranya dan hasilnya seperti itu bukan tanggung jawab aku gitu. Aku tidak punya hak untuk menginstruksi itu,” tutur Prilly.
Hasil akhir yang keluar menjadi nominasi, begitupun pemenang yang telah ditentukan oleh asosiasi murni dari penilaian. Prilly mengatakan jika ia sama sekali tidak memiliki andil untuk memilih nominasi, bahkan dirinya juga ikut terkejut saat sang kekasih, Omara Esteghlal tidak masuk dalam daftar nominasi pemeran utama untuk film Tinggal Meninggal.
Komite FFI Tidak Punya Andil Tentukan Nominasi karena Dipilih oleh Asosiasi

Dalam wawancara eksklusif, Ringgo Agus Rahman yang merupakan Duta FFI sekaligus salah satu pemeran dalam film 1 Kakak 7 Ponakan sebenarnya berharap proyeknya satu ini juga bisa masuk ke kategori utama. Namun, ia menegaskan kapasitasnya sebagai Duta FFI tidak punya andil untuk menentukan atau menilai film yang masuk ke dalam nominasi.
“Saya juga nggak punya akses atau untuk apa mempertanyakan itu kepada Dewan Juri karena saya juga kebanyakan nggak tau nih jurinya siapa aja. Kami hanyalah duta yang biasanya penjurian sudah dilakukan di luar kami berdua secara duta,” tutur Ringgo Agus, aktor dan Duta FFI 2025, Rabu (22/10/25).
Meski dirinya berharap film ini juga masuk nominasi, Ringgo menyerahkan semua kepada dewan juri yang telah bekerja keras menonton dan memberikan penilaian kepada film-film yang telah diajukan untuk FFI kali ini. Diketahui film 1 Kakak 7 Ponakan meraih dua nominasi untuk FFI 2025, yakni Penulis Skenario Adaptasi Terbaik dan Pengarah Artistik Terbaik.
“Pengen sekali gitu (film ini masuk nominasi) apalagi saya bermain di film yang sama, tentunya berharap film Sakatupo itu juga masuk, harapan saya ya pribadi ya. Kemudian itu akhirnya tidak masuk berarti ada pertimbangan lain gitu,” tambahnya.
Komentar Netizen Tampilkan Nilai dan Kualitas Aktor dari Sisi Penonton

Sebagai salah satu komite FFI, Prilly tidak bisa ikut andil dalam pemilihan nominasi karena dirinya hanya menerima hasil akhir dari penilaian yang dilakukan asosiasi. Dirinya yang ikut terkejut saat nama sang kekasih tidak masuk ke dalam nominasi utama mengatakan bahwa respon Omara justru melihat sisi positif dari hal ini.
“Banyak nih yang bilang kamu (Omara) harusnya masuk di Tinggal Meninggal juga, perasaan kamu gimana? kamu sedih ga masuk? Terus dia bilang, ‘ini ada impact positifnya kok, berarti penonton bisa melihat kualitas aku sebagai aktor, karena disaat aku nggak masuk, banyak yang nggak setuju. Aku juga jadinya melihat hal itu sebagai hal yang positif’,” kata Prilly yang menceritakan respon Omara Esteghlal saat dirinya tidak masuk nominasi utama.
Sementara itu, Ringgo Agus Rahman memberikan tanggapan soal Chicco Kurniawan yang tidak masuk ke nominasi utama. Ringgo juga setuju dengan pandangan netizen dan mengakui kemampuan akting lawan mainnya tersebut.
“Saya selalu menganggap Chicco Kurniawan adalah aktor yang brilliant sekali gitu loh. Dari cara dia bermain, dari pribadi dan segala macam sangat brilliant sekali. Next generasi yang nantinya akan jadi aktor yang sangat hebat saya yakin salah satunya adalah Chicco Kurniawan. Tapi ya balik lagi, subjektif kan kalau saya hanya menilai berdasarkan selera gitu loh, kemudian juga sudah ada yang bertanggung jawab mengenai hal itu,” jelas Ringgo.
Semua Film yang Masuk Nominasi Berhak Diakui dan Layak Diapresiasi

Munculnya rasa kecewa atau tidak puas dengan hasil akhir nominasi sangat diperbolehkan, terlebih jika film yang jadi favorit atau dijagokan tidak masuk dalam daftar. Namun, aktor kelahiran 12 Agustus 1982 tersebut menegaskan bahwa semua film yang jadi pertimbangan sama berat dan bagusnya sehingga semua layak bersaing di FFI.
“Film lain juga tentunya banyak yang baik gitu loh. Nah tugas juri kan yang nonton semuanya dan melakukan penjurian sehingga ada nominasinya. Tugas juri jauh lebih berat makanya saya tidak cocok menjadi juri ya,” kata Ringgo.
Sebagai aktris yang masuk nominasi sekaligus Duta FFI, Sheila Dara juga menambahkan bahwa setiap karya yang masuk ke dalam nominasi berhak mendapatkan apresiasi ini. Setelah dipikirkan kembali, tentu juri juga tidak mudah memilih lima dari sekian film yang punya keunggulannya tersendiri sehingga ia menerima segala keputusan akhir, termasuk saat pemenangnya akan diumumkan nanti.
“Ketika sudah melewati masa penjurian, kayak pada akhirnya memang yang tertera di kategori masing-masing memang sudah earned their dues gitu, udah berhak juga mendapatkan apresiasi itu, jadi rasanya pada akhirnya bisa menerima setiap nama yang tertera di kategori masing-masing,” tambah Sheila Dara, Rabu (21/10/25).
Tentu setiap karya yang bersaing di FFI ini merupakan hasil kerja keras dari para aktor dan film maker yang membuat karya sepenuh hati. Para juri juga telah mempertimbangkan dengan matang siapa atau karya mana saja yang berhak masuk nominasi sesuai dengan akumulasi penilaian.
Meski film atau aktor jagoan kamu tidak masuk ke dalam nominasi, jangan berkecil hati karena sekarang penonton juga bisa ikut voting memilih film, aktor, dan aktris favorit lewat laman https://www.festivalfilm.id/vote. Voting dilakukan sejak 14 Oktober hingga 14 November 2025.
