Nasional Pernyataan Erick Thohir Mengenai Sikap Indonesia Jika Bertemu Atlet Israel di Kompetisi...

Pernyataan Erick Thohir Mengenai Sikap Indonesia Jika Bertemu Atlet Israel di Kompetisi Global

21
0

Kebijakan Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025

Pemerintah Indonesia telah mengambil keputusan tegas untuk melarang atlet Israel berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 yang akan diselenggarakan di Jakarta. Keputusan ini menjadi topik utama dalam sesi konferensi pers yang diadakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir, di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Jumat (24/10) sore.

Erick Thohir menjelaskan bahwa banyak negara lain juga mencoba menghindari pertemuan antara atlet dari negara-negara dengan hubungan diplomatik yang tidak baik. Ia menekankan bahwa posisi Indonesia dalam hal ini harus dipertimbangkan secara matang.

  • “Banyak negara juga sedang menghindar daripada pertemuan-pertemuan seperti itu,” ujarnya.
  • “Nah, posisi kita juga pasti kalkulatif bila ada pertemuan (dengan atlet Israel) seperti itu kan.”
  • “PB-PB harus punya visi yang sama, misi yang sama. Terlepas kita membela mengibarkan bendera Merah Putih tetapi tentu politik dan olahraga secara keseluruhan kita harus sama road map-nya.”

Keputusan pemerintah tersebut muncul setelah Indonesia menyatakan penolakan terhadap partisipasi atlet Israel dalam ajang Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 yang akan berlangsung pada 19-25 Oktober 2025. Sikap tegas ini didasarkan pada fakta bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Respons dari Komite Olimpiade Indonesia (IOC) kemudian muncul, Rabu (22/10/2025). Dalam putusan mereka, IOC menyerukan kepada federasi olahraga internasional agar tidak menyelenggarakan kegiatan apa pun di wilayah Indonesia. Selain itu, Indonesia dilarang melanjutkan pengajuan diri sebagai tuan rumah ajang olahraga yang diakui oleh IOC, seperti Olimpiade dan Youth Olympic Games.

Olahraga Indonesia Tidak Berhenti

Meskipun demikian, Menpora Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan IOC bukanlah akhir bagi olahraga Indonesia. Ia meminta masyarakat dan media untuk tidak salah memahami surat IOC tersebut.

  • “Tentu dari surat IOC tersebut jangan sampai kita multitafsir. Jangan sampai seakan-akan dunia olahraga kita berhenti total, kita tetap mendorong sesuai blueprint kita bagaimana olahraga menjadi bagian penting pembangunan karakter bangsa dan mengibarkan bendera merah putih di luar negeri.”

Erick juga menekankan bahwa Indonesia masih bisa mengirimkan atlet ke berbagai kejuaraan internasional. Ia meminta dukungan dari media agar tidak terkesan bahwa olahraga Indonesia dibekukan.

  • “Ini yang kita sama-sama, mohon dukungan media, jangan sampai seakan-akan kita dibekukan, tidak bisa mengirimkan atlet. Kami masih melakukan pengiriman atlet.”

Solusi Melalui Musyawarah

Erick Thohir menyerukan pentingnya musyawarah mufakat untuk menemukan solusi dari masalah ini. Ia menyatakan bahwa IOC memberikan ruang untuk diskusi, bukan hanya kebijakan yang keras.

  • “Kita lihat juga sepertinya IOC memberikan ruang untuk kita bicara, bukan sekedar mengambil garis keras.”

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berupaya menjaga kepentingan olahraga nasional sambil tetap menjaga hubungan diplomatik dengan negara-negara lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini