Olahraga Juventus Tumbang, Igor Tudor Abaikan Masa Depan!

Juventus Tumbang, Igor Tudor Abaikan Masa Depan!

12
0

Kekalahan Beruntun dan Kritik dari Igor Tudor

Igor Tudor, pelatih Juventus, menyatakan bahwa ia tidak peduli dengan masa depannya setelah timnya kalah dari Lazio. Kekalahan ini menjadi yang ketiga secara beruntun di semua kompetisi. Tudor juga mengkritik performa Andrea Cambiaso dan Jonathan David dalam pertandingan tersebut.

Pada laga ini, duo tersebut menjalani debut bersama Dusan Vlahovic. Namun, sundulan yang buruk dari salah satu pemain justru menjadi penyebab gol Lazio. Jonathan David memberikan bola langsung ke Danilo Cataldi, yang kemudian disambar oleh Toma Basic dari luar kotak penalti. Tudor jelas tidak senang dengan situasi tersebut.

Dalam 10 menit pertama babak pertama, Tudor meminta Filip Kostic melakukan pemanasan dan berteriak kepada Cambiaso. Meski akhirnya bek sayap kiri itu digantikan di awal babak kedua, Tudor tetap merasa bahwa tim memiliki sikap yang tepat sejak awal pertandingan, meskipun ada kesalahan dari Johnny (David) dan gol yang tercipta.

“Kostic sedang pemanasan karena saya melihat Cambiaso tidak bermain bagus, tetapi secara umum tim memiliki sikap yang tepat sejak awal (pertandingan), terlepas dari kesalahan Johnny (David) dan gol itu,” ujar Tudor.

Kesulitan dalam Mencetak Gol

Tudor mengungkapkan bahwa momen ini sangat buruk dan sulit. Tim harus tetap bersatu dan bekerja sama. Ia juga menyampaikan rasa kekecewaannya karena menurutnya, tim telah mempersiapkan dengan benar, namun selalu kekurangan sesuatu. Mereka sampai di kotak penalti, tetapi gagal memasukkan bola ke gawang.

“Kami juga terus mengingatkan diri sendiri untuk tidak membuat kesalahan, tetapi selalu ada kesalahan, dan kami kalah. Kami merasa sangat buruk, tetapi kami harus tetap bersatu,” tambah Igor Tudor.

Masalah utama yang dihadapi Juventus tampaknya sudah jelas. Ini adalah pertandingan keempat berturut-turut tanpa gol, sesuatu yang belum pernah mereka alami sejak Maret 1991 silam di bawah asuhan pelatih legendaris, Gigi Maifredi.

“Kami mencoba dengan dua striker sejak awal, lalu empat penyerang, kami mencoba segalanya (untuk mengakhiri paceklik gol), tetapi jelas (masih) ada yang kurang di lini depan,” ujar pelatih kepala berusia 47 tahun tersebut.

Rekor Negatif yang Terus Bertambah

Bianconeri kini tanpa kemenangan dalam delapan pertandingan kompetitif, setelah lima kali seri berturut-turut, diikuti tiga kekalahan beruntun dari Como, Real Madrid, dan Lazio. Ini merupakan rekor negatif terpanjang mereka sejak Mei 2009.

“Kita (Juventus) semua bertanggung jawab (atas kekalahan ini). Kita harus berusaha lebih baik dan tetap bersatu, kita punya pertandingan lagi dalam beberapa hari, saya pikir kemenangan akan membawa kita ke jalur yang benar,” tutur Igor Tudor.

Perspektif tentang Struktur Tim

Tudor juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap struktur tim. “Akan jadi masalah jika kita butuh empat striker untuk mencetak gol dan 10 gelandang untuk bertahan. Akan jadi masalah jika seseorang selalu membuat kesalahan. Seperti yang sudah saya katakan, kita akan segera bermain lagi dan harus tetap fokus,” sambung dia.

Petinggi Juventus terus menyatakan dukungan penuh terhadap Tudor, tetapi pertanyaan muncul tentang seberapa lama pelatih tersebut dapat melanjutkan performa tim yang semakin memburuk. Tudor dalam konferensi pers juga menyatakan bahwa ia tidak peduli dengan masa depannya.

“Orang-orang terus bertanya apakah saya merasa aman atau tidak, tetapi saya tidak memikirkan diri saya. Saya tidak peduli dengan masa depan saya, yang saya pedulikan adalah melakukan apa yang saya bisa, menyadari semua masalah, dan berusaha memperbaiki keadaan,” tandas Igor Tudor.

“Masa depan saya sama sekali tidak menarik,” ucap mantan pelatih Marseille dan Lazio tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini