Ragam 10 Kebiasaan Pemimpin yang Membedakan Pemenang dan Pecundang, Ketahanan Batin adalah Keterampilan...

10 Kebiasaan Pemimpin yang Membedakan Pemenang dan Pecundang, Ketahanan Batin adalah Keterampilan Harian

13
0

Memahami Perilaku Penyintas dan Orang yang Menyerah

Menghadapi kesulitan hidup bisa menjadi ujian penting yang memisahkan antara mereka yang bertahan dan mampu tumbuh dari orang-orang yang memilih untuk berhenti di tengah jalan. Dari pengamatan selama dua dekade, ditemukan bahwa ada sepuluh perilaku yang secara jelas membedakan antara “penyintas” dan “orang yang menyerah”. Ketahanan bukanlah sifat bawaan, melainkan keterampilan yang perlu terus dilatih setiap hari.

1. Penyintas Memulai dengan Kecil, Kemudian Mengulanginya

Orang yang mudah menyerah cenderung menunggu rencana sempurna atau waktu yang tepat untuk memulai. Sebaliknya, penyintas akan mengambil langkah kecil dan mengulanginya sampai jalur baru terlihat jelas. Memulai dengan hal kecil bukanlah tanda kemalasan, melainkan cara efektif untuk mendapatkan dorongan dan momentum. Tindakan kecil yang dapat diulang bahkan pada hari terburuk lebih baik daripada niat besar yang tidak terwujud.

2. Penyintas Menceritakan Peristiwa Tanpa Menjadikannya Seluruh Kisah Hidup

Saat mengalami kegagalan, orang yang menyerah membiarkan peristiwa itu mendefinisikan dirinya. Sementara itu, penyintas memisahkan babak menyakitkan dari keseluruhan cerita hidupnya. Mereka tetap mengatakan kebenaran tentang luka yang dialami, namun tidak membiarkan luka itu menulis nasib di masa depan. Meskipun tidak bisa mengontrol plot cerita hidup, kita memiliki kendali atas bagaimana kita bertindak sebagai naratornya.

3. Penyintas Membangun Sistem yang Biasa Saja, Namun Sangat Membantu

Ketidakstabilan seperti kunci yang hilang atau tagihan yang terlambat sering kali menjadi alasan menyerah. Penyintas akan mengurangi hambatan dengan sistem sederhana, seperti menaruh kunci di gantungan dekat pintu atau menggunakan transfer otomatis untuk tagihan bulanan. Rutinitas sederhana seperti menulis tiga baris di buku harian sebelum tidur telah membantu banyak orang melewati masa-masa sulit.

4. Penyintas Melakukan Perbaikan dengan Cepat

Orang yang menyerah seringkali menghindari perbaikan karena merasa malu. Penyintas segera meminta maaf, memperbaiki apa yang bisa diperbaiki, dan belajar tanpa harus pura-pura sempurna. Perbaikan cepat akan mendorong hidup maju, sedangkan menyalahkan orang lain hanya membuat kita terhenti. Aturan perbaikan 24 jam untuk segala ketidaknyamanan sangat penting.

5. Penyintas Memilih Lingkaran Pertemanan Secara Selektif

Lingkungan yang kita pilih akan memengaruhi cara kita berpikir dan bertindak. Penyintas memilih lingkaran pertemanan yang membuat mereka tenang dan positif. Ketahanan bukan olahraga solo, melainkan permainan tim dengan usaha individu yang besar.

6. Penyintas Menerapkan Prinsip “Cukup Baik” Sesuai Tujuan

Mengejar kesempurnaan bisa menjadi jebakan. Penyintas mengirimkan hasil ketika sudah “cukup baik” dan menyimpan energi untuk hal-hal yang benar-benar penting. Menetapkan standar “selesai” sebelum memulai akan membantu Anda berhenti pada batas yang tepat.

7. Penyintas Menghormati Tubuh Mereka sebagai Sekutu

Penyintas menghormati kebutuhan biologis tubuh: mendapat sinar matahari pagi, bergerak setiap hari, dan memiliki waktu tidur yang konsisten. Mengabaikan tidur bisa membuat masalah kecil menjadi besar. Ketahanan diri bekerja berkat adanya bahan kimia yang tepat di dalam tubuh.

8. Penyintas Meminta Bantuan Sejak Dini dengan Jelas

Orang yang menyerah seringkali menolak bantuan. Penyintas meminta bantuan yang tepat dari orang yang tepat, dengan permintaan yang jelas dan waktu penyelesaian yang sudah ditentukan. Meminta bantuan dengan baik akan menciptakan rasa kebersamaan yang saling menguatkan.

9. Penyintas Meringankan Beban Kognitif dengan Rencana “Jika-Maka”

Penyintas mengandalkan keputusan yang sudah dibuat sebelumnya, seperti “jika saya ingin merokok, maka saya akan berjalan kaki selama empat menit.” Tulis tiga skrip jika-maka untuk pemicu kegagalan yang sering Anda alami, lalu tempelkan di tempat yang mudah terlihat.

10. Penyintas Menjaga Tujuan dalam Jangkauan

Orang yang menyerah menunggu tujuan turun seperti seberkas cahaya. Penyintas menempatkan tujuan di tangan melalui cara-cara kecil sehari-hari. Tujuan bukan sekadar khotbah, tetapi sebuah slot di kalender yang membuktikan bahwa Anda tetap penting meski sedang menghadapi badai.

Penulis telah melihat orang-orang yang kehilangan pekerjaan, pernikahan, kesehatan, dan semua rencana hidup yang sudah dibuatnya dengan matang. Mereka yang berhasil melewati itu semua belajar sebuah bahasa hidup yang baru: langkah yang lebih kecil, cerita yang lebih jelas, sistem yang lebih sederhana, perbaikan yang lebih cepat, lingkaran pertemanan yang lebih baik, dan tujuan yang dekat. Perilaku-perilaku tersebut tidak hanya memisahkan mereka yang bertahan dari mereka yang menyerah, tetapi juga mengubah para penyintas menjadi seorang pembangun kehidupan. Ketahanan adalah keterampilan untuk tetap berada dalam permainan hidup cukup lama hingga permainan itu pada akhirnya berubah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini